Semakin Lama, Daftar Tunggu Haji 47 Tahun

Disebabkan Kuota Keberangkatan

 

RK ONLINE - Informasi soal waiting list atau daftar tunggu haji reguler di Kabupaten Kepahiang mencapai 47 tahun menjadi perbincangan di tengah masyarakat akhir-akhir ini. Terlebih infirmasi tersebut bersumber langsung dari laman https://haji.kemenag.go.id/v4/waiting-list milik Kementerian Agama RI.

Di dalam laman tersebut, Kabupaten Kepahiang dengan kuota keberangkatan 50 kuota, daftar tunggu haji 47 tahun, dengan porsi terakhir 0700060669, dan jumlah pendaftar sebanyak 2.275. Sedangkan jumlah pendaftar lunas tunda sebanyak 58 orang. Jika rata-rata masyarakat yang mendaftarkan haji pada usia 20 tahun atau lebih, maka estimasi keberangkatan haji pada usia 60-70 tahun.

Mengenai informasi tersebut, Kakan KeKabupaten Kepahiang , H. Lukman,S.Ag MH melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Zulfakar Alamsyah, S.Ag pada Selasa (28/6) kemarin pun membenarkannya. "Iya benar (Daftar tunggu 47 tahun, red). Itu apabila kuota Kabupaten Kepahiang terhitung masih 50 orang. Kuota yang tercantum pada laman Dirjen PHU itu adalah kuota keberangkatan tahun ini, sehingga estimasi daftar tunggu ikut dicantumkan," terang Zulfakar.

Namun, dijelaskan Zulfakar, daftar tunggu bagi pendaftar haji memang dipengaruhi dari jumlah kuota pemberangkatan setiap tahunnya. Ia memaparkan, kuota normal keberangkatan haji Kabupaten Kepahiang adalah 108 setiap tahunnya. Untuk tahun ini, kuota 50 karena ada kebijakan pembatasan jemaah haji oleh Pemerintah Arab Saudi lantaran pandemi Covid-19.

"Semua daerah juga mengalami hal yang sama. Jadi sistem estimasi daftar tunggu itu dipengaruhi kuota. Tahun ini ada pengurangan karena aturan. Kalau kuota kembali normal 108, maka rata-rata estimasi daftar tunggu haji Kabupaten Kepahiang antara 21 sampai dengan 24 tahun saja. Ya mudah-mudahan kuota tahun depan kembali normal agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu berangkat haji," tutup Zulfakar. (rfm)

Sumber: