Vaksinasi PMK Diutamakan pada Sapi Sehat

 Vaksinasi PMK Diutamakan pada Sapi Sehat

DOK/RK : VAKSINASI : Petugas melakukan vaksinasi PMK yang dimulai di lokasi zona merah. --

RK ONLINE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang melakukan vaksinasi perdana pada hewan ternak yang rentan tertular virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Kabawetan, Senin (27/6). Pada tahap awal ini, Kabupaten Kepahiang dialokasikan 1.000 dosis vaksin yang dilaksanakan dalam kurun waktu 6 hari yakni 27 Juni sampai 1 Juli.

Kadis Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP menerangkan, vaksinasi PMK diutamakan pada sapi sehat. Melalui vaksinasi ini diharapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit PMK. Vaksinasi massal menurutnya, merupakan salah satu tindakan yang dilakukan permanen serta upaya serius pemerintah dalam rangka pencegahan dan pengendalian PMK.

"Vaksin tahap pertama ini diprioritaskan untuk ternak sehat dan berada di zona merah dan kuning. Untuk zona merah seperti Kelurahan Tangsi Baru,Tugu Rejo, dan Air Sempiang kita tunda dulu pelaksanaan vaksinasinya. Namun tetap melihat perkembangannya pada tahap vaksinasi kedua nantinya. Sementara seluruh desa zona hijau hewan peternakannya akan divaksinasi," jelas Hernawan yang ikut kegiatan vaksinasi PMK di Desa Tangsi Duren, kemarin.

Persis pada kasus Covid-19 pada manusia, sambung Hernawan, hewan yang sudah sembuh dari PMK sebetulnya memiliki kekebalan terhadap virus. Sehingga ternak yang saat ini sudah sembuh, pada tahap awal vaksinasi belum menjadi prioritas penyuntikan vaksin. Untuk pencegahan terhadap penularan PMK, Hernawan menyarankan agar peternak menerapkan biosekuriti dan desinfeksi kandang agar kesehatan hewan tetap terjaga.

"Vaksinasi PMK ini akan berkelanjutan, karena daerah kita memiliki populasi berjumlah 2.700 ekor. sementara dosis vaksinnya baru 1.000 dosis," kata Hernawan.

Dia melanjutkan, saat ini tercatat ada 48 ekor sapi yang terkonfirmasi positif PMK. Namun tercatat juga, sudah 22 ekor sapi yang dinyatakan sembuh setelah dilakukan penanganan kooperatif. Hernawan pun menyebutkan, tren kenaikan kasus terkonfirmasi positif PMK di Kabupaten Kepahiang belum ada yang menyebabkan hingga kematian pada ternak.

Pewarta : Reka Fitriani/Krn

Sumber: