Kasus PMK Meningkat dan Meluas
DOK/RK : Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah--
Rejang Lebong Terbanyak
RK ONLINE - Jumlah hewan ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu terus bertambah. Tak hanya itu, cakupan daerah penyebaran kasus yang ditemukan juga terus meluas.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu, sebelumnya ada 101 hewan ternak yang dinyatakan positif PMK. Namun jumlah tersebut telah bertambah menjadi 187 ekor yang terpapar PMK.
Rinciannya 171 ekor sapi dan 16 kambing yang tersebar di 4 wilayah. Masing-masing Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 105 ekor, Kepahiang 55 ekor, Bengkulu Utara sebanyak 1 ekor dan Kabupaten Seluma sebanyak 29 ekor. Bahkan dari sampel yang ditemukan di Kabupaten Bengkulu Selatan juga memiliki kemungkinan terindikasi kasus baru PMK.
Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA mengatakan dengan ditemukan sampel positif PMK di Bengkulu, pihaknya telah menutup akses keluar masuk hewan ternak dari provinsi tetangga. Ia menghimbau agar masyarkat tidak panik dengan kasus yang terus meningkat, dan meminta pihak terkait untuk segera melakukan pemilahan ternak-ternak yang ada.
"Antisipasi harus cepat dilakukan seperti memisahkan ternak yang sehat dan sakit, kita juga sudah menutup semua pintu keluar masuknya hewan ternak ke Provinsi Bengkulu, bahkan kita menunda pengadaan bibit ternak yang sudah masuk dalam anggaran APBD tahun 2022," papar Gubernur Rohidin, Selasa (20/6).
Terpisah, Kepala Dinakeswan Provinsi Bengkulu drh. Syarkawi menyampaikan, untuk mengoptimalkan pencegahan PMK pihaknya telah mengusulkan agar Bengkulu mendapat alokasi vaksin PMK. Usulan ini diajukan lantaran saat ini pigaknya masih mengandalkan vitamin dan antibiotik untuk pengobatan.
"Kita terus mendata jumlah ternak yang terancam PMK dan sudah bersurat ke pusat, mudah mudahan tidak membutuhkan waktu terlalu lama vaksin PMK bisa didatangkan," pungkasnya.
Pewarta : Gatot Julian/Krn
Sumber: