Kota Bengkulu Alami Inflasi 0,74 Persen
RK ONLINE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pada bulan Maret 2022, Kota Bengkulu mengalami Inflasi sebesar 0,74 persen. Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME melaui Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Budi Hardiyono, S.Si, ME mengatakan, inflasi Kota Bengkulu bulan Maret 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga yang cukup besar pada beberapa kelompok pengeluaran. "Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,31 persen," kata Budi, Senin (4/4). Perilaku ini, diikuti kelompok kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen, kelompok Informasi, dan kelompok komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen, dan kelompok trasportasi sebesar 0,05 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami Deflasi diantaranya kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen. Sedangkan untuk kelompok rekreasi, serta kelompok olahraga dan budaya, kelompok pengeluaran pendidikan dan kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran mengalami kestabilan. Inflasi di Bulan Maret ini, utamanya disebabkan naiknya harga cabai, minyak goreng, daging ayam ras, emas, perhiasan, bawang merah, rokok kretek filter, susu bubuk balita, jengkol, ikan dan petai. Sedangkan pengendali besarnya inflasi dipengaruhi turunnya harga ikan denis, terong, bahan bakar rumah tangga, pepaya, ban dalam motor, popok dewasa, seng, daging sapi, Jeruk, dan sawi hijau. "Dengan inflasi sebesar 0,74 persen di bulan Maret 2022 ini, maka besarnya laju inflasi sebesar 1,18 persen, dan inflasi tahunan (yoy) tercatat sebesar 2,83 persen," paparnya. Berdasarkan pemantauan BPS di 90 kota di Indonesia, 88 kota mengalami Inflasi dan 2 kota mengalami Deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merouke sebesar 1,86 persen dan terendah di Kupang sebesar 0,09 persen. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,07 persen. Sementara itu, dari 24 Kota di Sumatera yang dipantau tingkat inflasi nya bulan Maret ini semuanya mengalami inflasi. Dengan deflasi sebesar 0,74 persen kota Bengkulu menempati urutan ke 14 di wilayah Sumatra. Inflasi tertinggi di Jambi sebesar 1,35 persen dan terendah di Tanjung Pinang sebesar 0,36 persen. Pewarta : Gatot Julian/Krn
Sumber: