Kondisi Darurat Bukan Penghalang untuk Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia

Kondisi Darurat Bukan Penghalang untuk Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia

RK ONLINE - Dua tahun Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia diperingati secara terbatas di tengah situasi pandemi covid-19 seiring pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di sejumlah kabupaten/kota untuk menekan angka positif harian yang masih cukup tinggi. Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, kondisi darurat bukan penghalang untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia mengingat bahwa pada awal-awal kemerdekaan situasi yang ada jauh lebih genting dan gawat, bahkan di tengah pertempuran berdarah. "Karena yang ingin dicapai dalam peringatan ini adalah semangat merdekanya, semangat mempertahankan kemerdekaan dan mengisinya dengan karya nyata. Di era pandemi covid-19, semangat ini malah lebih diperlukan lagi. Semangat merdeka dari wabah corona," kata Riri. Perempuan berparas anggun yang digelari Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini menuturkan, awal-awal kemerdekaan, pendiri Republik Indonesia telah membuktikan bahwa dengan kegigihan melalui berbagai pertempuran dan perundingan, kemerdekaan dapat dipertahankan meski tak terhitung betapa banyak pengorbanan harta benda dan nyawa putra-putri bangsa yang gugur sebagai pahlawan. "Hari ini sikap kepahlawanan itu kembali terpanggil dalam perjuangan menghadapi pandemi covid-19. Insya Allah dengan vaksinasi, patuh terhadap aturan PPKM, disiplin menerapkan protokol kesehatan, Indonesia akan bertahan, virus dapat dikendalikan, kehidupan kembali normal dan perekonomian kembali menggeliat," ucapnya. Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menekankan bahwa saat ini belum seluruh masyarakat merasakan kemerdekaan karena masih tingginya angka ketimpangan sosial, kemiskinan, pengangguran, terlebih di era pandemi covid-19. "Makanya saya akan cerewet terutama menyangkut pengembangan pertanian, UMKM, termasuk industrialisasi dalam berbagai sektor ekonomi. Semua yang menghambat harus disingkirkan. Bantuan-bantuan sosial harus terus disalurkan. Bahkan ditingkatkan dari sekedar bantuan biasa sampai bantuan untuk bangkit secara ekonomi," tukas Riri. Srikandi Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, tak kalah penting untuk mempertahankan kemerdekaan saat ini adalah dengan cara meningkatkan peranan pers yang sejak awal kemerdekaan hingga saat ini punya peranan penting untuk menumbuhkan kesadaran nasional. "Sebelum merdeka, sesudahnya dan sampai sekarang pers selalu punya peran penting dalam menyuplai informasi kepada masyarakat. Pemerintah bersama pers harus berkolaborasi meningkatkan kesadaran nasional akan pentingnya usaha bersama menghadapi pandemi. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh! Salam kemerdekaan," demikian Riri.. Untuk diketahui, dalam pidato kenegaraan rapat tahunan MPR RI dan sidang bersama DPD dan DPR RI, hari ini, Senin (16/8/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan banyak hal mengenai pandemi covid-19 dan pentingnya melakukan langkah-langkah reformatif dalam tubuh pemerintahan. Menurut Jokowi, pandemi seperti api yang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Dia ingin pandemi ini menerangi agar bangsa ini bisa mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri, dalam menghadapi tantangan masa depan. Sebuah proses bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan gelanggang pertandingan. Jokowi juga menyinggung rasa haru dan bangganya atas kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain. Ia menyatakan bahwa kemandirian industri obat, vaksin, dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus dipecahkan. (**/rls/adv)

Sumber: