Karena Pandemi Covid-19, Pengelola Danau Suro Tidak Mampu Setor PAD

RK ONLINE - Dengan mewajibkan setiap pengunjung untuk mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes). Beberapa objek wisata di Kabupaten Kepahiang sudah mulai kembali dibuka. Salah satunya objek wisata Danau Suro, Desa Suro Ilir Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Namun walau sudah mulai dibuka kembali, tidak banyak masyarakat yang mau datang berkunjung. Hal ini disebabkan karena masih dalam masa pandemi Covid-19 Pengelola danau suro, Yanto (47) kepada Radarkepahiang.Id, Sabtu (26/12/2020) memaparkan, omset yang didapat oleh pengelola saat ini menurun drastis. "Biasanya danau ini rame pengunjung, apalagi saat libur, kami bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 500 ribu. Namun sekarang dikarenakan adanya wabah virus corona ini kami hanya bisa mendapatkan Rp 100 ribu saja, itu pun setiap hari libur," kata Yanto. Dikatakan lebih lanjut oleh Yanto, Danau Suro diharapkan tetap ramai pengunjung. Dengan tidak mengabaikan Prokes yang sudah ditetapkan pemerintah, tahun 2021 mendatang pengelola danau menyediakan tempat mencuci tangan dan juga masker untuk para pengunjung. "Hal ini kami lakukan agar pengunjung tidak merasa khawatir untuk datang berwisata ke sini," lanjutnya. Bahkan untuk menjamin kesehatan seluruh penghuni objek wisata, nantinya pengelola Danau Suro akan diberlakukan check suhu tubuh bagi setiap pengunjung sebelum  masuk ke dalam ke kawasan objek wisata. "Kami selaku pengelola nantinya akan melakukan check suhu tubuh kepada seluruh pengunjung. Jika kami sudah memastikan suhu tubuhnya normal, baru kami izinkan masuk," ujar Yanto. Dengan cara tersebut, pihak pengelola berharap masyarakat tidak lagi takut untuk berwisata ke Danau Suro. Hal ini agar pengelola Danau Suro bisa membayar Pendapatan Asal Daerah (PAD) Kabupaten Kepahiang kedepannya. Karena selama masa pandemi berlangsung PAD belum mampu dibayarkan oleh pengelola. "Tentu saja kami berharap agar Danau Suro bisa beroperasi seperti dulu lagi. Kalau tahun ini omset sangat menurun membuat kami tidak mampu setorkan PAD," demikian Yanto. Pewarta : Guntur alamsyah Editor      : Candra Hadinata

Sumber: