Lomba 17 Agustus, Panjat Pinang dan Sepak Bola Dilarang
RK ONLINE - Pemerintah Provinsi Bengkulu melarang masyarakat di 9 kabupaten dan 1 kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu melaksanakan lomba panjat pinang dalam rangka memeriahkan HUT ke 75 RI pada 17 Agustus nanti. Sekprov Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, MM, Kamis (06/08/2020) menyampaikan, larangan mengadakan panjat pinang tersebut karena dinilai beresiko tinggi terjadi penularan Covid-19. Begitu juga dengan sepak bola atau pun bola voli sebab tidak bisa diterapkan protokol kesehatan. "Kalau seperti panjat pinang, main bola kaki itu kan tidak mungkin dilaksanakan. Karena tidak bisa diterapkan protokol kesehatan," kata Hamka. Hamka menyebut, pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Bengkulu mensilahkan masyarakat untuk menggelar perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan. Tapi perlombaan yang digelar haruslah mematuhi standar protokol kesehatan. "Kalau perlombaan lainnya silahkan saja. Tetapi dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan. Intinya selagi bisa diterapkan protokol kesehatan dan panitia bisa menjamin, ya boleh-boleh saja," paparnya. Mantan Karateket Bupati Bengkulu Utara ini menambahkan, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran terkait pembatasan kegiatan atau perlombaan mempringati hari kemerdekaan nantinya. "Kita akan keluarkan surat edaran dan ini berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada di Provinsi Bengkulu. Soal sanksi, nanti pihak terkaitlah yang menerapkannya. Sebab penanganan Covid-19 ini melibatkan banyak pihak," tegas Hamka. Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, M.Kes meminta masyarakat yang akan menyelenggarakan perlombaan pada perayaan HUT ke 75 RI supaya menyiapkan seluruh protokol kesehatan seperti menyiapkan pembersih tangan dan mewajibkan peserta menggunakan masker. "Ini demi kita bersama. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi. Jangan sampai setelah terpapar, baru nanti menyesal," ujar Herwan. Selain itu, Herwan menambahkan, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memeriahkan HUT ke 75 RI dengan menggelar perlombaan yang dapat memberi kebugaran tubuh. Seperti perlombaan olahraga tapi bukan sepak bola atau bola voli yang notabene tidak dapat diterapkan protokol kesehatannya. "Dari pada mengadakan perlombaan yang hanya hiburan semata, lebih baik yang sifatnya olahraga. Perlu diingat juga, jumlah pesertanya harus terbatas. Tidak boleh kerumunan dan harus menjaga kontak fisik agar jangan terlalu dekat," demikian Herwan. Pewarta : Febri Yulian Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Mahasiswi Asal Kepahiang Nyambi Mucikari Ditangkap Polisi
- 2 3 Perampok Bawa Senjata Api Ternyata Residivis, Ini Sederet Kasusnya!
- 3 Bupati Kepahiang Minta DPPKBP3A Segera Pantau Kondisi Mental Anak Korban Perampokan!
- 4 Nekat Jadi Mucikari, Segini Keuntungan yang Diperoleh Mahasiswi Asal Kepahiang!
- 5 Kenaikan Tarif Pajak Kendaraan Bikin Beban Masyarakat Bertambah
- 1 Mahasiswi Asal Kepahiang Nyambi Mucikari Ditangkap Polisi
- 2 3 Perampok Bawa Senjata Api Ternyata Residivis, Ini Sederet Kasusnya!
- 3 Bupati Kepahiang Minta DPPKBP3A Segera Pantau Kondisi Mental Anak Korban Perampokan!
- 4 Nekat Jadi Mucikari, Segini Keuntungan yang Diperoleh Mahasiswi Asal Kepahiang!
- 5 Kenaikan Tarif Pajak Kendaraan Bikin Beban Masyarakat Bertambah