Disway banner

Bupati Kepahiang Dukung Inovasi Petani Tangguh Iklim, Mampu Dongkrak Produktivitas Kopi

Bupati Kepahiang Dukung Inovasi Petani Tangguh Iklim, Mampu Dongkrak Produktivitas Kopi

Bupati Kepahiang Dukung Inovasi Petani Tangguh Iklim, Mampu Dongkrak Produktivitas Kopi--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip mendukung penuh inovasi petani tangguh iklim yang mampu mendongkrak hasil produktivitas kopi daerah. Bentuk dukungan tersebut akan dijadikan program inovasi bagi Pemerintah Kabupaten Kepahiang, sehingga nantinya dapat diimplementasikan para petani kopi lainnya.

BACA JUGA:Rp24,4 Miliar DBH 'Jatah' Kepahiang Belum Ditransfer Pemprov Bengkulu

BACA JUGA:Bekali PPPK Kemensos, Wabup Ingatkan Pelayanan Masyarakat Jangan Dipersulit!

Ini disampaikan Bupati Kepahiang saat menerima audiensi dari Kelompok Perempuan Petani Kopi Desa Tangguh Iklim (Koppi Sakti) dari 10 Desa di Kecamatan Merigi dan Ujan Mas Kamis 16 Oktober 2025, di ruang kerjanya.

 

"Inovasi perkebunan tangguh iklim ini dapat mendongkrak produktivitas kopi, Pemkab Kepahiang sangat mendukung hal ini, sehingga dapat diperluas pada petani lainnya di Kepahiang," jelas bupati.

BACA JUGA:Terkait Kasus Penistaan Agama Oleh ASN Kepahiang, Polisi Belum Terima Laporan!

BACA JUGA:Setiap Bulan Rp1,1 Miliar APBD Kepahiang Dikucurkan Untuk Biaya BPJS Gratis Masyarakat

Mendukung upaya tersebut, dikatakan bupati, nantinya Pemkab Kepahiang akan melakukan pelatihan, yakni langkah-langkah kebun tangguh iklim. Antara lain dalam menerapkan metode polikultur, lubang angin, mulsa organik dan pestisida nabati yang terbukti cukup meningkatkan hasil panen, bahkan melindungi kopi dari perubahan iklim.

 

"Kebun tangguh iklim ini harus diterapkan petani lain, nantinya akan kita buatkan pelatihan," kata bupati.

BACA JUGA:Rating Tertinggi, Ini 5 Aplikasi Penghasil Uang Paling Legit!

BACA JUGA:ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama Terancam Sanksi Berat!

Menerapkan metode tangguh iklam, dijelaskan bupati dapat meningkatkan hasil produktivitas kopi menjadi dua kali lipat. Dimana rata-rata hasil panen para petani hanya 800 kilogram per hektare, meningkat menjadi 1,7 ton per hektare nya.

Sumber: