Belum Ada Kenaikan, Harga Kopi di Kepahiang Bertahan Diangka Rp50.000

Radarkepahiang.id - Sudah dua pekan lebih, harga komoditas kopi di Kabupaten Kepahiang sama sekali belum mengalami kenaikan. Padahal, saat ini merupakan puncak musim panen kopi, melihat kondisi tersebut tak jarang para petani lebih memilih untuk menunda jual kopi mereka ke pengepul.

BACA JUGA:Mau Dapat Saldo DANA Gratis Rp309.000 dari Aplikasi Penghasil Uang, Tukar Poinnya Sekarang Juga!

BACA JUGA:Sesuai Regulasi, Perusahaan di Kepahiang Wajib Berkoordinasi

Hingga Senin 7 Juli 2025, harga komoditas kopi di Kabupaten Kepahiang dihargai Rp50.000 perkilogramnya untuk kualitas terbaik, sementara kopi asalan Rp45.000 perkilogramnya.

 

"Mau dijual harga murah, tapi terpaksa karena kebutuhan petani tiap musim ini terus bertambah. Minggu lalu kami terpaksa jual sebagian Rp45.000 perkilogram," ungkap Rudi (45) petani asal Desa Taba Tebelet.

BACA JUGA:Disupport APBN, Pembangunan Sport Centre di Kepahiang Menunggu Hibah Lahan

BACA JUGA:11 Tenaga Honorer Pemkab Kepahiang Tak Bisa ikut Pemberkasan PPPK

Sementara itu, salah satu pengepul kopi yang beralamat di Desa Kuterjo Prabu (42) mengatakan harga beli kopi saat ini bertahan diharga rendah, kisaran Rp45.000 - Rp50.000. Kondisi tersebut tidak seimbang dengan pasokan kopi yang cukup banyak, mengingat bulan-bulan Juli ini merupakan puncak musim panen yang dirasakan oleh masyarakat petani.

 

"Kami tidak bisa beli lebih dari Rp50.000 perkilogramnya, itu untuk kualitas terbaik. Petani tentu mengeluh, tapi itu sudah pasaran harga saat ini," ujar Prabu.

BACA JUGA:Langsung Cair! Ini 8 Aplikasi Game Penghasil Saldo DANA Tercepat

BACA JUGA:Kurangi Antrean Panjang Haji Jadi Program Kolaborasi Pemkab dan Kemenag

Harga komoditas kopi lanjutnya, sering kali mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti tengah banyaknya pasokan ditingkat produsen. Kemudian dipengaruhi oleh fluktuasi permintaan dan penawaran global, serta kondisi iklim yang tidak menentu.

Sumber: