Radarkepahiang.id - Upaya serius Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Sosial untuk merealisasikan Sekolah Rakyat saat ini tengah berjalan. Yakni, salah satu syarat wajib adalah menyiapkan sekolah rintisan, jika sebelumnya SKB di Kecamatan Ujan Mas lebih dulu diusulkan jadi SR rintisan, akan tetapi belum memenuhi syarat dan ketentuan berdasarkan survei dan penilaian dari tim Kementerian PU dan Kementerian Sosial.
BACA JUGA:Kurangi Angka Pengangguran, Saran Disperinaker Kepahiang Ikuti Program Magang ke Jepang
BACA JUGA:3 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar November 2025
Kepala Dinas Sosial H. Helmi Johan, M.Pd mengungkapkan syarat wajib sekolah rintisan tersebut segera dilakukan Kabupaten Kepahiang, yakni pihaknya mengajukan 2 lokasi lagi.
"SR rintisan ini wajib, dengan demikian kita mengajukan 2 lokasi lagi. Sudah dijajaki, SMK 3 Ujan Mas dan SPP yang berlokasi di komplek perkantoran Pemkab Kepahiang, segera kita ajukan untuk pinjampakainya," ujar Helmi.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Sinkronkan Program CSR dengan Rencana Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Pinjam Motor Teman Beli Rokok Malah Digadaikan, Warga Kepahiang Dipolisikan!
Untuk SR rintisan, dikatakan Helmi, peserta didiknya sudah siap, berjumlah 10 orang siswa-siswi. Namun, untuk memulai sistem belajar mengajar SR rintisan baik tingkat SD, SMP dan SMA perlu disiapkan sarana dan prasarana yang memadai.
"Kita usulkan dulu lokasinya, kalau siswa peserta didik berdasarkan data yang ada sudah siap, dan ada siswa-siswinya," kata Helmi.
BACA JUGA:Terbukti Melanggar Kode Etik dan Disiplin, ASN Pelaku Penistaan Agama Segera Disidang!
BACA JUGA:Selamat! Kamu Dapat Saldo DANA Rp109.000, Gunakan Aplikasi Penghasil Uang Populer Ini
Disisi lain, wacana pembangunan SR di Kabupaten Kepahiang, Pemerintah Kabupaten sedikitnya sudah menyediakan lahan seluas 10 Ha yang sudah terverifikasi dan disetujui oleh pusat. Sedikitnya, Rp210 miliar anggaran untuk pembangunan SR dengan konsep boarding school, SR ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk memutus mata rantai kemiskinan.