Radarkepahiang.id - Gus Miftah atau yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburahman panen kritikan usai menghina penjual es teh. Kontroversi caranya berdakwah juga kerap kali dihujani kritikan oleh masyarakat, namun demikian Gus Miftah enggan mengubah caranya berdakwah.
Gus Miftah menilai setiap pendakwah memiliki gaya dan karakter sendiri. Ini diungkapkan Gus Miftah saat mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan yang diamanahkan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Gus Miftah Mengundurkan Diri, Presiden Prabowo Cari Pengganti
BACA JUGA:Akuntan Publik Dilibatkan Dalam Audit Dana Kampanye!
Meski banyak dihujat oleh netizen dan masyarakat Indonesia pasca video viral dirinya yang dinilai menghina penjual es teh saat dia berdakwah. Gus Miftah berjanji akan memilih kalimat dan diksi saat berdakwah yang lebih santun.
Lama berdakwah ditengah masyarakat, Gus Miftah menyampaikan akan mempertahankan gaya berdakwahnya, meskipun dikritik publik seusai menghina penjual es teh.
"Secara prinsip, semua orang mempunyai cara dakwah masing-masing, punya karakter masing-masing. Karakter itu akan tetap saya pertahankan. Cuma kata dan diksi kalimat yang saya sampaikan untuk berhati-hati," ungkap Gus Miftah.
BACA JUGA:Restoran dan Rumah Makan Wajib Sertifikasi Halal!
BACA JUGA:Baru 38 Persen, Sekda Sebut Masih Memungkinkan Kepahiang Rekrut CPNS
Gus Miftah mengakui kesalahannya, dengan demikian ke depan untuk tetap mempertahankan karakter berdakwah yang diisi dengan kalimat dan diksi yang lebih santun. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu mengakui, bahwa ia tidak sadar karena hal itu ia banyak dikenal oleh orang banyak.
"Saya kurang sadar, saya dikenal banyak orang. Kameramen tertuju kepada saya, saya minta maaf dan kedepan akan memilih diksi kalimat yang lebih santun," lirih Gus Miftah.