WASPADA! BKN Sudah Ingatkan Peserta Seleksi CPNS 2023 Terhadap Janji Palsu Oknum Calo PNS
RK ONLINE - Menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS melalui seleksi CPNS, merupakan impian bagi sebagian masyarakat yang ingin mengabdi pada negara. Selain itu, PNS sendiri memiliki berbagai keuntungan dan jaminan yang ditawarkan, terutama dalam hal pensiun.
Pekerjaan menjadi PNS memberikan keuntungan seperti gaji bulanan tetap, tunjangan, jenjang karir yang jelas, dan banyak lagi. Namun, untuk mewujudkan impian menjadi PNS atau ASN ternyata tidaklah mudah, terutama mengingat tingginya tingkat persaingan dan persyaratan yang ketat.
BACA JUGA:Tidak Lulus CPNS dan PPPK 2023, Nasib Tenaga Honorer di Seluruh Indonesia Dijamin Oleh Pemerintah
Selain itu, mengikuti proses seleksi CPNS bukanlah perkara mudah. Kendati demikian, beberapa pelamar CPNS diduga ada yang mencoba mengejar impian mereka dengan cara yang tidak baik, salah satu caranya yakni dengan membayar sejumlah uang kepada oknum yang mengaku berperan sebagai calo PNS dan menjanjikan kelulusan.
Namun sayangnya, contohnya dalam seleksi CPNS pada tahun tahun sebelumnya banyak kasus penipuan yang menimpa pelamar CPNS. Janji-janji palsu yang awalnya terdengar meyakinkan dari para oknum ini ternyata tak pernah terlaksana. Akibatnya, para pelamar CPNS terperdaya dengan kerugian finansial yang signifikan, tanpa bisa mencapai pekerjaan yang diinginkan.
Penipuan semacam ini seringkali melibatkan janji palsu untuk membantu pelamar lulus seleksi CPNS tanpa harus mengikuti jalur yang sah. Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui akun resmi di Twitter @BKNgoid, menyoroti isu ini dan mengingatkan pelamar agar waspada terhadap oknum yang menawarkan kelulusan dengan cara-cara tidak sah.
BACA JUGA:Sering Salah Kaprah, Ini Perbedaan SKD dan SKB Seleksi CPNS 2023
"Menghadapi musim seleksi, kita mungkin lebih rentan terhadap janji palsu dari oknum yang berjanji untuk menjadikan impian kita menjadi PNS atau ASN tanpa melewati jalur yang benar," kata BKN dalam cuitan pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Mereka juga menekankan agar masyarakat tidak mendukung tindakan semacam ini, karena mencari jalur pintas untuk menjadi ASN tanpa proses seleksi yang sesuai bukanlah tindakan yang benar.