DLH Kepahiang Akui Masyarakat Mengeluhkan Minimnya Bak Sampah, Triswahyudi: Hanya 4 Unit!
RK ONLINE - Minimnya jumlah kontainer sampah atau bak sampah di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu saat ini, ternyata menjadi keluhan masyarakat Kepahiang. Selain membenarkan keluhan masyarakat ini, Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kepahiang juga mengaku sudah berencana mengusulkan penambahan.
BACA JUGA:Bisa Cair Rp50.000.000, Simak Panduan Mudah Mengajukan KUR BRI 2023
Kabid Kebersihan DLH Kepahiang, Triswahyudi mengungkapkan jika saat ini, DLH Kepahiang hanya memiliki 4 bak sampah yang berbentuk kontainer sampah. Masing-masing terletak di 4 kecamatan yang berbeda-beda.
Sehingga untuk mengatasi keluhan masyarakat dan mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat Kabupaten Kepahiang, saat ini DLH Kepahiang masih kekurangan 4 bak sampah berukuran besar untuk ditempatkan di 4 kecamatan lainnya yang belum memiliki kontainer.
"Tahun depan kontainer akan kita usulkan kembali. Karena yang ada saat ini hanya 4 unit. Artinya masih ada 4 unit bak sampah berbentuk kontainer lagi yang kita butuhkan untuk mengakomodir seluruh kecamatan di Kabupaten Kepahiang ini," ujar Triswahyudi.
Lebih lanjut dikatakannya, selain sebagai tempat pembuangan sampah sementara, kebutuhan terhadap kontainer atau bak sampah berukuran besar ini, adalah untuk mencegah adanya limbah berbahaya masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu jika memang dikelola dengan benar, keunggulan lain memiliki bantak bak sampah berukuran besar ini juga untuk mempermudah dalam melakukan proses daur ulang.
"Jadi mempermudah masyarakat juga yang memiliki pekerjaan untuk mengelola sampah-sampah yang masih layak didaur ulang untuk dijadikan pupuk atau kerajinan tangan," lanjutnya.
Meskipun ada banyak manfaat memiliki kontainer ini, DLH Kepahiang ternyata juga kerap mendapatkan kritik pedas dari masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan kontainer atau bak sampah ini.
Sebab menurutnya, penempatan lokasi kontainer yang terlalu dekat dengan pemukiman, membuat masyarakat terganggu dengan bau yang tidak sedap dan berpotensi menimbulkan penyakit lantaran menjadi sarang nyamuk.