Jamaah Haji Kepahiang Banyak Yang Dehidrasi, Ini Penyebabnya!
RK ONLINE - Kemenag Kepahiang memastikan kalau saat ini, jemaah haji asal Kepahiang masih semangat dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah di tanah suci. Namun sebelum ini, Kemenag Kepahiang mengupkapkan kalau kesehatan jemaah haji asal Kepahiang sempat menurun karena dehidrasi.
BACA JUGA:Bukan 35 Tahun, Ini Batasan Usia Peserta Seleksi CPNS 2023 Berdasarkan Kepres 17 Tahun 2019!
Kakan Kemenang Kabupaten Kepahiang, Drs. H. Albahri M.Si melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Zulfakar Alamsyah S.Ag mengatakan jika belum lama ini, jemaah haji asal Kepahiang banyak yang mengalami dehidrasi.
Bukan tanpa sebab, Zulfakar mengungkapkan kalau dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh ini dialami jemaah haji asal Kepahiang, karena kondisi cuaca panas di tanah suci yang mencapai 44 derajat celcius.
"Sebelumnya banyak yang dehidrasi. Sekarang sudah tidak ada lagi, jemaah haji asal Kepahiang saat ini dalam keadaan sehat semua," ungkap Zulfakar.
Namun menurut Zulfakar, kejadian serupa tidak menutup kemungkinan dapat terulang kembali. Cuaca panas di Mekkah, tentunya membuat jemaah haji asal Kepahiang terkejut karena terbiasa dengan cauaca di Kepahiang yang berada di dataran tinggi dan terbilang cukup dingin.
Maka dari itu Zulfakar mengatakan kalau pihaknya selalu menganjurkan agar jemaah haji asal Kepahiang, memperbanyak dalam mengkonsumsi air mineral. Sehingga cuaca panas di tanah suci, tidak membuat jemaah haji asal Kepahiang kembali mengalami dehidrasi.
"Soalnya cuaca di sana sangat panas, sehingga memang sudah wajib untuk minum air putih yang banyak. Beberapa waktu yang lalu, banyak jamaah kita yang mengalami dehidrasi karena terlalu semangat ibadah," ujar Zulfakar.
BACA JUGA:Calon Peserta Cek, Ini Jadwal Simulasi Seleksi PPPK 2023 dan Rincian Formasinya!
Bukan maksud untuk melarang untuk beraktivitas, Zulfakar menyarankan agar saat ini jemaah haji asal Kepahiang untuk sementara waktu ini lebih mengutamakan untuk menjaga kondisi kesehatan. Sebab aktivitas di luar ruangan dengan suhu 44 derajat celcius, berpotensi membuat jemaah haji mudah terserang penyakit.