RK ONLINE - Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terkait pelayanan di Rumah Sakit Daerah M. Yunus (RSMY) Bengkulu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pun diminta untuk melakukan evaluasi terhadap sistem pelayanan tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Saksi, S.Ip, MM dengan sangat keras saat rapat paripurna pendapat akhir fraksi terhadap Raperda Pajak dan Retribusi Daerah, Selasa (30/5).
"Saya sampaikan keluhan masyarakat kepada pak gubernur terkait pelayanan RSMY ini. Saya kasih contoh kasus kemarin ada dua orang warga Kabupaten Kepahiang kecelakaan malam Minggu dan itu sudah dirujuk ke RSMY melalui sistem Sisrud malam Minggu tetapi baru dibuka jam 09.15 WIB hari Senin. Inj sangat disayangkan," papar Edwar.
Bahkan dirinya mengetahui hal itu menghubungi secara langsung direktur RSMY, namun masih ada kesibukan. Kemudian dirinya menghubungi wakil diretur bagian pelayanan dan menyampaikan keluhan tersebut.
BACA JUGA:Tidak Semua, Ini Daftar Harga BBM yang Resmi Turun Per 2 Juni
"Sayangnya saya tidak mendapat jawaban yang memuaskan justru jawaban emosional. Disampaikannya secara garis besar kalau ruang ICU hanya ada 7 ruangan jadi bagaimana mungkin kita bisa melayani sedangkan kita punya 10 kabupaten/kota. Jadi maksud kami hal seperti ini perlu betul-betul dievaluasi oleh gubernur," sampai Edwar.
Sementara , dalam optimalisasi layanan RSMY sendiri sebelumnya telah dialokasikan sekitar 100 miliar. Dengan anggaran tersebut maka tidak mungkin tidak ada perubahan pelayanan RSMY lebih baik lagi. Apalagi keberadaan RSMY sudah terakreditasi A atau paripurna yang menandakan jika pelayanan sudah sangat baik.
"Kita telah mengalokasikan sekitar 100 miliar rupiah pada tahun 2023. Status sudah teakreditasi tipe A atau paripurna yang berarti sudah bisa mengakomodir semua penyakit, namun nyatanya hingga saat ini masih ada keluhan pelayanan dari masyarakat," sampai Edwar yang minta perhatian khusus gubernur dan jajarannya.