RK ONLINE – Meski ada penurunan dibanding tahun 2022 lalu, periode Januari hingga Mei 2023 ini, nyamuk yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menyerang puluhan warga Kabupaten Kepahiang. Tercatat ada 24 kasus yang terdata di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM, mengungkapkan di tahun 2022 dalam periode Januari hingga Mei terdata 40 kasus lebih, sedangkan untuk setahunnya mencapai 90 kasus.
"Tahun lalu lebih tinggi dalam periode 5 bulan pertama, Alhamdulillah periode 2023 ini hingga Mei ada 24 kasus, terjadi penurunan," ungkap Wisnu.
Wisnu berharap tidak terjadi penambahan kasus yang signifikan dalam bulan-bulan selanjutnya hingga akhir tahun 2023. Hal ini didukung dengan kondisi cuaca saat ini yang bukan musim penghujan.
BACA JUGA:Dokumen Pendaftaran 332 Bacaleg Dinyatakan BMS, Kok Bisa?
"Mudah - mudahan tidak terjadi penambahan yang signifikan, karena banyaknya kasus DBD karena faktor musim penghujan dan karena banyaknya air yang tergenang sehingga menjadi sarang nyamuk pembawa bibit DBD," terangnya.
Tidak hanya genangan air, faktor pemicu lainnya ada juga kata Wisnu. Lingkungan atau tempat yang kotor juga menjadi sarang nyamuk DBD. Untuk itu menjaga lingkungan minimal rumah tempat tinggal bersih sangat penting untuk menghindari serangan nyamuk DBD.
"Jadi terapkan kebiasaan hidup bersih dengan 3M yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan barang daur Ulang (3M). Membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci menekan tingkat kenaikan DBD," demikian Wisnu.