RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong memastikan stok obat untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ada di gudang farmasi saat ini masih sangat aman selama enam bulan kedepan.
Kepala Dinkes Lebong, Rachman, S.KM, M.Si melalui Kasubbid Kefarmasian Alkes dan PKRT, Reza Amelia, S.Farm mengatakan ada sebanyak 15 item jenis obat-obatan pasien ODGJ yang saat ini masih tersedia banyak. Bahkan jumlah obat yang ada tersebut dipastikan cukup untuk kebutuhan 13 puskesmas selama enam bulan kedepan.
"Alhamdulillah, untuk obat ODGJ stoknya masih sangat aman, baik itu obat tablet dan lain sebagainya," kata Reza.
Dirincikannya, total keseluruhan obat ODGJ ada 17 item. Diantaranya, Clobazam 4.700 tablet, clozapin tab 2.000 tablet, diazepam 5mg 2.000 tablet, diazepam injeksi 344 ampul, fenobarbital tablet, 45.200 tablet, fenobarbital injeksi 80 ampul, flunezine decanoat injeksi 45 ampul, haloperidol 1,5 mg 29.300 tab, haloperidol 5mg 8.800 tab, haloperidol injeksi 43 ampul, haloperidol decanoatin 28 ampul, karbamazepin tablet 16.000 tablet, triheksifemidil 28.900 tablet, risperidon 57.500 tablet, amitriplin 25 mg 13.600 tablet.
BACA JUGA:LKPj 2022 Ditarget Tuntas Minggu Kedua Maret
"Dari 17 item jenis obat sekarang ada 2 item yang kosong, yaitu jenis chlopromazine tablet dan klorpromazine injeksi," sampainya.
Di sisi lain, tambah Reza, untuk obat umum yang sudah dalam kondisi kadaluwarsa terdapat 3 item. Meski demikian, pihaknya memastikan obat tersebut tidak akan beredar di tengah masyarakat, karena Dinkes sendiri telah memiliki ruangan khusus dan tim untuk monitoring limbah kesehatan dan menyediakan tempat khusus untuk obat tersebut baik di Dinkes maupun difasilitas kesehatan lainnya.
"Untuk obat kadaluarsa tersebut, kami berani menjamin obat itu tidak akan beredar, karena untuk mengolah limbah kesehatan, Dinkes sudah mempunyai tempat khusus dan ada tim yang secara rutin melakukan memonitor," singkatnya.