"Tentunya langkah yang diambil, melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang dianggap mengetahui terkait baitul maal tersebut sesuai instruksi Kapolres," ujar Kanit Pidum.
Sekedar mengulas, Jumat (3/2) sejumlah warga Desa Tebat Monok mendatangi Mapolres Kepahiang. Kedatangan mereka melaporkan, terkait penggunaan dana baitul maal Masjid Nurul Huda Desa Tebat Monok yang disebut tidak transparan.
Bahkan masyarakat menduga, bahwa baitul maal digunakan pribadi oleh oknum bendahara yang nominalnya hingga puluhan juta. Laporan yang dilayangkan ini, buntut tidak puasnya masyarakat terkait penjelasan penggunaan dana baitul maal, yang sebelumnya sudah dimusyawarahkan melibatkan perangkat desa maupun tokoh agama.
BACA JUGA:Dituding Tilep Uang Masjid, Pemerintah Desa Tebat Monok Lakukan Langkah Ini, Padillah: Berita Hoax!
Diketahui, Senin (30/1) malam di gedung Serbaguna Kuto Aur Pemdes Tebat Monok Kecamatan Kepahiang digelar musyawarah tindak lanjut penyampaian secara transparan keuangan Masjid Nurul Huda.
Musyawarah yang dilaksanakan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak, seperti Kades Tebat Monok Padila Sandi, Pengurus Baitul maal Masjid Nurul Huda, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, adat, perangkat desa, anggota BPD, pemuda, maupun unsur terkait lainya.
Ketika itu disebutkan, keseluruhan dana masuk melalui sumbangan masjid sejak Februari 2021 senilai Rp 169.198.000 dan ditambah Rp 10.000.000. Sehingga totalnya menjadi Rp 179.198.000. Kemudian saldo per Desember 2022 senilai Rp 211.895.950.