RK ONLINE - Pembangunan infrastruktur jalan dengan menggunakan aspal karet di wilayah Provinsi Bengkulu akan dilakukan mulai tahun depan. Aspal karet sendiri adalah inovasi teknologi aspal modifikasi yang ditambahkan bahan aditif berupa karet alam dari Kementerian PUPR. Karet yang digunakan jenis karet alam baik yang berupa karet alam cair (lateks) maupun karet alam padat (crumb rubber).
"Penggunaan aspal ini sudah dikaji dan menjadi salah satu inovasi yang dicanangkan Kementerian PUPR. Mudah-mudahan tahun 2023 sudah mulai bisa digunakan," kata Pejabat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Farman Ali, saat diwawancarai, Rabu (7/12).
Ia menambahkan, penggunaan aspal karet ini nantinya akan mulai diuji coba di beberapa titik jalan nasional yang telah masuk dalam rencana pembangunan di wilayah Bengkulu pada bulan Mei-Juni 2023 mendatang.
Dalam penerapannya, BPJN akan menggunakan 6 persen bahan karet alam padat maupun cair dengan perbandingan 94 persen bahan aspal murni serta bahan baku material lain menjadi aspal karet. Aspal karet curah kemudian dicampur dengan agregat di fasilitas Asphalt Mixing Plant (AMP) dimana campurannya adalah 94 persen agregat dan 6 persen aspal karet curah. Dari AMP kemudian baru dilakuian penghamparan aspal di lapangan.
"Secara keilmuan aspal karet adalah teknologi aspal modifikasi yang ditambahkan bahan aditif berupa karet alam. Karet yang digunakan jenis karet alam yang kami ambil dari petani lokal," kata Farman.
BACA JUGA:2023, Perbaikan Jalan Provinsi Dioptimalkan
Lebih lanjut, penggunaan aspal karet menjadi lebih unggul daripada aspal murni dan aspal juga dapat memperbaiki naiknya titik lunak, elastisitas, dan kelengketan. Dengan demikian aspal karet dapat mengurangi terjadinya pelepasan butir, karena lebih lengket dengan agregat, sehingga permukaan jalan tidak cepat retak dan berlubang.
Akan tetapi dari segi harga, penggunaan aspal karet relatif lebih mahal, sekitar 10 hingga 20 persen dari harga aspal konvensional. Walaupun relatif mahal, penggunaan aspal karet dapat memberikan umur layanan 1,5 hingga 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan aspal konvensional, sehingga dapat menghemat biaya pemeliharaan dan lainnya.