RK ONLINE - Dalam menjaga stabilitas harga komoditas penyebab naiknya angka inflasi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan menggelar kegiatan operasi pasar.
"Dari laporan satgas pengendalian inflasi saat ini ada beberapa harga komoditas mulai merangkak naik. Seperti cabai, telur, kedelai dan bawang. Jadi kita lakukan rapat untuk menggelar operasi pasar. Minggu depan akan kita laksanakan, " kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, M.Si usai menggelar rapat terkait tindak lanjut aksi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu, Kamis (24/11).
Operasi pasar ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat serta sebagai upaya menekan angka inflasi di Bengkulu yang saat ini sudah berada diatas rata-rata nasional.
"Data BPS angka inflasi kita diatas rata-rata nasional, angka nasional itu sekitar 5,71 persen. Sedangkan kita sudah masuk angka 6 persen. Kita minta BPS untuk menjelaskan komoditas apa saja yang menyebabkan angka inflasi ini naik, ini nanti yang akan kita intervensi dalam pelaksanaan operasi pasar," ungkap Hamka.
Lebih lanjut, untuk titik-titik pelaksanaan operasi pasar sendiri akan dipusatkan di pasar-pasar rakyat. Contohnya di Kota Bengkulu akan dilaksanakan di Pasar Panorama, Pasar Minggu, Pasar Pagar Dewa dan lainnya.
"Harapan kita dengan operasi pasar ini dapat menurunkan harga komoditas dan menjaga daya beli masyarakat," lanjutnya.
BACA JUGA:Tekan Inflasi Daerah dengan Operasi Pasar
Dalam pelaksanannya, akan memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) seperti yang telah diinstruksikan oleh pemerintah pusat sebelumnya.