Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menuturkan, apa yang terjadi di Cianjur hendaknya menjadi peringatan bagi daerah-daerah lain untuk memperkuat mitigasi bencana.
"Tangani semua korban dengan pelayanan medis terbaik. Persiapkan langkah recovery dengan optimal. BNPB supaya meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak dalam mengoptimalkan penanggulangan bencana alam di berbagai daerah," tukas Hj Riri Damayanti John Latief.
BACA JUGA:Mimpikan Pemerintah Investasi Besar-besaran untuk Pendidikan
Secara khusus Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini juga menyoroti gempa tektonik di Provinsi Bengkulu yang berdasarkan data BMKG Stasiun Klimatologi Kepahiang sepanjang tanggal 1 hingga 20 November 2022 telah terjadi sebanyak 57 kali.
"Pemerintah daerah agar memantau persiapan evakuasi, meningkatkan kewaspadaan, menyegerakan tobat, meninggalkan semua bentuk maksiat serta memperbanyak doa, semoga Allah jauhkan musibah dari masyarakat Provinsi Bengkulu," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Data terhimpun, banyaknya anak-anak menjadi korban dalam gempa Cianjur dikarenakan ketika kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren. Sedikitnya 2.345 unit rumah rusak dengan skala 60-100 persen akibat gempa yang terjadi siang hari ini. (**)