RK ONLINE - Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah menggelar rapat dan pembahasan terkait pelaksaan kegiatan operasi pasar murah di wilayah Bengkulu, dalam upaya menjaga stabilitas harga komoditas dan sebagai upaya menekan kenaikan harga komoditas penyumbang angka inflasi daerah.
Komoditas beras menjadi prioritas utama selain komoditas lainnya dalam gelaran operasi pasar yang akan dilaksanakan, karena komoditas ini dinilai sudah mengalami kenaikan dipasaran. Sehingga untuk menjaga stabilitas harga pasar maka komoditas beras akan diutamakan.
Adapun jumlah beras yang yang disiapkan untuk pasar murah ini sebanyak 990,66 ton yang berasal dari Forum Bulog Divre Bengkulu. "Sebanyak 990,66 ton beras jenis medium akan kita siapkan untuk operasi pasar murah yang akan diselenggarakan pemerintah Provinsi Bengkulu," kata Manager SCPP Ferum Bulog Divre Bengkulu, Irfan Arfian, Senin (14/11).
Sementara itu, untuk harga yang akan diberlakukan dalam operasi pasar murah ini, pihaknya masih belum bisa menyebutkan angkanya karena masih dalam perhitungan dengan berbagai pertimbangan.
BACA JUGA:Bengkulu Jadi Tuan Rumah Kumpul Bareng Scooter ke XVIII
"Beras yang akan digunakan untuk operasi pasar murah belum bisa dibandrol harga. Ini masih tahap perhitungan, termasuk komoditas bawang putih dan komoditas lainnya," ujar Irfan.
Terpisah, Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Ir. H. Fachriza Razie mengatakan, gelaran operasi pasar untuk tahap pertama direncanakan akan dilaksankan di setiap kecamatan di Kota Bengkulu. Serta, dalam gelaran ini, setidaknya disiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
"Operasi pasar ini kita siapkan anggaran Rp 2 miliar yang bersumber dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sesuai yang diinstruksikan pusat," singkatnya.