RK ONLINE - Badan Pusat Statisik (BPS) Kabupaten Kepahiang yang diberi tugas melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, kini persentasenya sudah mencapai 56 persen dari 43.132 kepala keluarga yang harus didata.
Kepala BPS Kabupaten Kepahiang, Drs. Arbi Kamis (3/11) menjelaskan, pihaknya optimis pendataan dalam rangka mencatat membangun negeri satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat tersebut tuntas sesuai jadwal 14 November 2022.
Fakta di lapangan, dikatakan Arbi, masyarakat menyambut baik petugas pendata lapangan meski menghadapi kendala cuaca hujan yang mengharuskan petugas kerja ekstra. "Masyarakat menyambut baik petugas pendata lapangan, saat ini sudah 56 persen dari 43.132 KK. Kami optimis tuntas sesuai dengan jadwal pada 14 November bulan ini," kata Arbi.
Dalam pelaksanaannya, menurut Arbi, pendataan awal Regsosek mengalami sejumlah kendala ringan seperti lambatnya pendataan disebabkan karena cuaca yang kurang mendukung, yakni hujan dengan intensitas tinggi dan sering. Karena petugas diharuskan mengambil foto dan kondisi lantai, dinding, plafon serta MCK bagi KK yang dikategorikan awal miskin dan sangat miskin.
"Cuaca yang tidak mendukung juga menjadi kendala petugas dalam melakukan pendataan. Karena memang harus menyeluruh dan akurat, pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan," papar Arbi.
BACA JUGA:Camat TK Ajak Masyarakat Dukung Regsosek 2022
Lebih lanjut disampaikan Arbi, Regsosek upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien. Data Regsosek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas berbagai layanan pemerintah seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan, hingga administrasi kependudukan.
"Dalam pelaksanaannya supervisi lapangan dilakukan oleh pejabat dari BPS provinsi dan kabupaten," demikian Arbi.