RK ONLINE - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mengoptimalkan perizinan dalam menjaga harmoni investasi di wilayah ini. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan press Release realisasi investasi triwulan III tahun 2022, Senin (31/10).
"Kami meminta dinas penanaman modal untuk memastikan proses perizinan. Proses perizinan ini tidak cukup di tingkat pemprov harus harmoni dengan kabupaten/kota, karena titik investasinya langsung di kabupaten/kota. Juga selama ini masih ada line, keterlambatan. Seperti proses NIB keluar tetapi pas di transfer ke kabupaten/kota disitu mengalami keterlambatan," paparan Rohidin.
Ia menyebut, sebenarnya tidak ada yang salah dalam proses yang dilakukan, namun ada kemungkinan belum satu bahasa atau sistemnya belum terkoneksi dengan kabupaten/kota. Sehingga DPMPTSP diminta untuk memperbaiki dan mengevaluasi hal tersebut.
"Di kabupaten/kota kadang belum terkoneksi, dan masih menggunakan pengurusan izin manual dan sebagainya. Dipastikan tidak seperti itu lagi. Ini penting untuk disupport agar investasi bisa berjalan," tambah Rohidin.
Tekait capaian realisasi investasi di wilayah Bengkulu hingga triwulan ketiga, Rohidin menyampaikan apresiasi atas capaian yang terus didorong OPD terkait untuk mengejar target yang ada. Terlebih dari target yang yang ditetapkan lebih dari 70 persennya telah tercapai.
"Saat ini sudah mendekati angka Rp 6 triliun. Target kita mencapai angka 9 triliun. Jadi APBD kita Rp 3 triliun dan hasil investasi mencapai Rp 9 triliun artinya 3 kali dari APBD, maka ekonomi daerah biasanya lumayan bergerak," tuturnya.
Disisi lain, terkait tidak adanya penambahan pemodal asing di wilayah Bengkulu, Rohidin menyampaikan jika kondusifitas wilayah menjadi perhatian penting dalam mendukung meningkatnya iklim investasi dan bertambahnya investor.
"Kondusifitas daerah harus dijaga. Investor akan datang syarat utama iklim investasinya, terutama mereka melihat dari sisi pemerintahnya baik sisi perizinan, keterbukaan informasi publik, layanan publik, itu yang dilihat orang. Termasuk bagaimana perencanaan daerah, tata ruang, RDTRnya, kalau ini tidak ada makanan orang tidak mau masuk. Ini yang harus kita benahi bersama-sama ya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Karmawanto, M.Pd mengatakan, dalam press release investasi yang telah dilakukan menunjukkan nilai realisasi investasi di wilayah Bengkulu cukup baik.
"Pada triwulan pertama kita hanya Rp 1,6 triliun dan triwulan dua hanya Rp 1,8 triliun, nah pada triwulan ketiga kita mencapai Rp 2,6 triliun. Kalau kita komulasikan investasi di Bengkulu atau realisasi investasi sudah mencapai angka 79 persen," kata Karmawanto.
BACA JUGA:Investasi Triwulan II Hanya Terealisasi 86 Persen
Lebih lanjut, realisasi investasi sendiri berasal dari beberapa sektor, terutama sektor yang memang menjadi andalan Provinsi Bengkulu.
"Yang paling banyak yakni sektor perkebunan, sektor infrastruktur, sektor pertambangan, serta sektor energi dan mineral," tutur Karmawanto.