RK ONLINE - Anggaran perbaikan armada Pemadam Bahaya Kebakaran (BPK) ditambah Rp 500 juta dalam APBD Perubahan 2022. Artinya, dengan anggaran yang sebelumnya tersedia Rp 500 juta dalam APBD murni 2022, maka saat ini telah disiapkan Rp 1 miliar untuk memperbaiki unit PBK milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebong.
Kabid Damkar Satpol PP Lebong, Meli Lela, SP menjelaskan saat ini pihaknya mulai menyiapkan berkas administrasi yang diperlukan untuk proses lelang kegiatan tersebut. Ditargetkan akhir Oktober mendatang perbaikan unit armada PBK ini sudah mulai berjalan. Meski demikian, ia memastikan jika perbaikan akan dilakukan oleh PT. Kajama karena menjadi satu-satunya bengkel yang bisa memperbaiki armada PBK.
"Teknis perbaikannya sendiri akan diserahkan sepenuhnya oleh PT. Kajama. Apakah perbaikan armada PBK dilakukan di bengkel yang ada di Bogor Jawa Barat atau bisa dilakukan di Kabupaten Lebong. Namun ia memastikan perbaikan dilakukan secara bergantian. Sehingga tetap ada armada PBK yang standby jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, " kata Meli.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini Kabupaten Lebong memiliki 6 unit mobil PBK. Masing-masing 5 unit jenis karoseri berkapasitas 4 ribu liter dan 1 unit jenis jeep fire. Namun semuanya tak bisa digunakan, karena ada 2 mobil PBK dalam kondisi rusak berat. Salah satunya adalah unit hibah dari Pemkab Rejang Lebong saat pemekaran lalu. Sementara unit lainnya juga mengalami kerusakan ringan. Seperti tak bisa menyemprotkan air dan ada juga yang tak bisa menyedot air.
"PT. Kajama sebelumnya sudah mengecek kondisi armada yang kami miliki. Dengan anggaran Rp 1 miliar, kondisi 6 unit armada PBK kita akan kembali bagus sembilan puluh persen, " tambahnya.
BACA JUGA:Perbaikan Armada PBK Tunggu Perubahan Anggaran
Sementara itu hingga Oktober 2022, Bidang Damkar Satpol PP Lebong mencatat sudah ada 5 peristiwa kebakaran yang terjadi. Rinciannya pada 8 Februari di Kelurahan Turang Lalang Kecamatan Lebong Selatan, 28 Februari di Kelurahan Pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara, 19 Mei di Desa Talang Ulu Kecamatan Lebong Utara, 4 Agustus di Kelurahan Mubai Kecamatan Lebong Selatan dan teranyar terjadi 4 Oktober di Desa Gandung BAru Kecamatan Lebong Utara.
"Penanganannya hanya bisa dilakukan dengan memanfaatkan keterbatasan armada PBK yang kami miliki, " demikian Meli.