Kemudian dari beberapa OPD yang ditergetkan pengelolaan PAD per Agustus lalu, baru 2 OPD saja yang sudah melaporkan dengan jumlah nominal yang cukup besar. Yakni BKD dengan realisasi sebesar Rp 8,5 miliar atau 62 persen dari terget Rp 13,7 miliar. Kemudian ada BLUD RSUD Kepahiang dari terget Rp 17 miliar yang sudah direalisasikan sebesar Rp 8,6 miliar atau 50,9 persen.
"Kami mengharapkan agar masing - masing OPD yang ditergetkan PAD, bisa memaksimalkan proses penagihan. Karena waktu yang tersisa untuk masing-masing OPD dalam mengelola PAD ini hanya 3 bulan lagi," demikian Amar.
BACA JUGA:Pembangunan Waterpark Butuh Dana Rp 57 Miliar
Sementara itu terkait realisasi APBD, Bagian Administrasi Pembangunan Setkab Kepahiang mencatat, alokasi APBD tersebut tersebar di 36 OPD yang ada di lingkungan Pemkab Kepahiang. Meski beberapa instansi yang sudah mencapai penyerapan diangka 77, 7 persen, masih ada beberapa OPD yang penyerapannya di bawah 50 persen.
"Serapan APBD di bawah 50 persen ini diantaranya Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), instansi ini masih belum maksimal penyerapannya atau berada dalam zona kuning," kata Kabag Administrasi Pembangunan Setkab Kepahiang, Pisman, M.Si.
Kemungkinan sampai Pisman, masih rendahnya penyerapan APBD yang dimaksud pada beberapa OPD dengan anggaran yang cukup besar tersebut, dikarenakan program dan pekerjaan fisik yang masih dalam proses. Seperti Dikbud misalnya, realisasi pekerjaan fisik masih banyak berjalan.
"Namun kami yakin dan percaya bahwa, masing - masing OPD menyerap anggaran sesuai dengan pekerjaan yang sudah direncanakan. Diharapkan dapat memaksimalkan waktu yang tersisa," singkat Pisman.