RK ONLINE - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Bengkulu belum maksimal dan terus didorong pengoptimalan penyalurannya.
Kepala DJPb Bengkulu, M. Syarwan, SE, MM melalui pers rilis, menyampaikan realisasi APBN di Provinsi Bengkulu yang terdata setiap bulannya. Dalam realisasi program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) per 9 Agustus tercatat pada penyaluran dana insentif Covid-19, terdapat 19 rumah sakit dengan 2.073 pasien Covid-19 yang mengajukan klaim sebesar Rp 96,45 miliar.
"Untuk insentif nakes 25 fasilitas kesehatan dengan 3.197 nakes yang mengajukan klaim Rp 13,18 miliar, " sampai Syarwan.
Pada bantuan ketahanan pangan, realisasi terhadap Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng 446.181 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp 44,62 miliar dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 243.662 KPM sebesar Rp 177,78 miliar. Juga ada bantuan sembako atau Bantuan Pangana Non Tunai (BPNT) yang tersalurkan sebanyak 587.535 KPM atau sebesar Rp 235,3 miliar.
"Pemerintah juga menyalurkan Bantuan Subsidi Upah bagi para pekerja atau buruh yang terdampak covid-19 atau kenaikan BBM dengan syarat terdaftar di BPJS ketenagakerjaan. Saat ini telah terealisasikan kepada 8.886 pekerja atau sebesar Rp 5,3 miliar, " tambahnya.
BACA JUGA:Pembangunan Kolam Retensi Tunggu Kesiapan Lahan
Sementara pada program Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) baik paket konektivitas hingga ketahanan pangan dengan nilai alokasi Rp 466,25 miliar terealisasi Rp 216,67 miliar dengan melibatkan 6.056 tenaga kerja.
Seluruh APBN yang masuk ke Provinsi Bengkulu (termasuk seluruh TKDD) yakni alokasi pendapatan dan hibah dari target Kemenkeu Rp 2,35 triliun, per 31 Agustus 2022 telah tersalur Rp 1,85 triliun atau terserap 79 persen.
Adapun rincian realisasi tersebut diantaranya belanja negara target Rp 14 triliun tersalur Rp 8,8 triliun atau terserap 62,8 persen, Dana Alokasi Umum (DAU)target Rp 5,9 triliun tersalur Rp 4,4 triliun atau terserap 74,3 persen, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dengan pagu anggaran Rp 932 miliar terserap Rp 319,7 miliar atau 34,3 persen, DAK Non Fisik pagu anggaran Rp 1,3 triliun terserap Rp 811,6 miliar atau terserap 58,5 persen.
Selanjutnya Dana Bagi Hasil (DBH) dengan pagu Rp 397,4 miliar tersalur Rp 122,6 miliar atau 30,8 persen, Dana Insentif Daerah (DID) pagu Rp 56,6 miliar tersalur Rp 42,57 miliar atau 75,2 persen dan Dana Desa (DD) pagu Rp 1 triliun tersalur Rp 747,2 miliar atau 74 persen.
"Total Pagu TKDD di Provinsi Bengkulu tahun anggaran 2022 sebesar Rp 9,78 triliun dan hingga akhir Juli telah disalurkan sebesar Rp 6,5 triliun atau 67 persen," papar Syarwan.
BACA JUGA:Disperindag Jamin Stok Komoditas Pangan Mencukupi