RK ONLINE - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu menyebut kasus penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah di wilayah Bengkulu sudah mulai terkendali. Pasalnya dari total ternak yang terpapar PMK sekitar 9.433 ternak 80 persen diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Hingga Sabtu (3/9), tercatat dari jumlah total 9.433 kasus, hewan yang dinyatakan sembuh dari PMK mengalami peningkatan mencapai 7.914 ekor dan menyisakan kasus aktif PMK sebnyak 1.407 hewan ternak yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Sedangkan untuk kasus hewan yang mati akibat terinfeksi PMK ada sekitar 49 ekor dan 29 ekor hewan ternak dilakukan pemotongan bersyarat.
"Biasanya kasus harian sampai ratusan saat ini cuma puluhan saja. Bisa dikatakan kasus PMK di Bengkulu sudah terkendali dengan kasus aktif hanya 1.407 hewan," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, Sabtu (3/9).
BACA JUGA:Dipotong Bersyarat Akibat PMK, Bisa Klaim Ganti Rugi
Ia memaparkan, tingginya angka kasus kesembuhan hewan ternak yang terpapar PMK didasari dengan upaya peternak dan pihak terkait dalam memberikan makan sehat dan vitamin pada ternak. Selain itu, juga mempercepat proses penyuntikan vaksinasi PMK pada hewan berkuku belah. "Dengan terus dioptimalkan vaksinasi hewan ternak, kasus PMK di Bengkulu terus menurun," ungkap Syarkawi.
Untuk diketahui, capaian vaksinasi PMK di Provinsi Bengkulu telah mencapai angka 20.267 hewan ternak dari total vaksin yang telah didistribusikan sekitar 38.300 dosis vaksin. Dengan capaian vaksinasi PMK tertinggi berasal dari Kabupaten Seluma yaitu 5.200 dosis. Capaian tersebut disusul Kabupaten Mukomuko 4.700 dosis, Kabupaten Bengkulu Utara 2.164 dosis, Kabupaten Tengah 2.058 dosis, Kabupaten Bengkulu Selatan 1.542 dosis, Kabupaten Kaur 1.200 dosis. Kemudian Kabupaten Kepahiang 1.116 dosis, Kota Bengkulu 1.056 dosis dan Kabupaten Lebong sekitar 129 dosis.