RK ONLINE - Panjangnya antrean kendaraan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di 2 SPBU Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, saat ini menuai perhatian Disperkop UKM Kabupaten Kepahiang.
Tidak hanya di SPBU Kelobak saja, Disperkop UKM juga turun langsung ke SPBU Pekalongan Kecamatan Ujan Mas untuk memantau dan memastikan penyebab antrean BBM jenis Solar yang selama ini sudah mengular dan sangat memprihatinkan.
BACA JUGA:30 Bulan Tak Digaji Puluhan Mantan Karyawan PDAM Kepahiang Seruduk Kantor Ini
Kadis Perkop UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos melalui Kabid Perdagangan, Abdullah, SE mengatakan kalau pihaknya sudah melakukan pengecekan ke 2 SPBU Kabupaten Kepahiang yang menyediakan BBM jneis Solar. Yakni SPBU Kelobak dan SPBU Pekalongan.
Dari hasil pengecekan tersebut Abdullah menerangkan jika panjangnya antrean kendaraan dengan BBM Solar ini, ternyata disebabkan adanya pengurangan jumlah distribusi BBM jenis Solar dari Pertamina kepada SPBU Kelobak. Pendistribusian yang selama ini berjumlah 16 ton/hari, saat ini sudah dikurangi sebanyak 50 persen dan hanya menyisakan 8 ton/hari.
"Pengurangan hanya di SPBU Kelobak saja. Kalau untuk SPBU Pekalongan masih tetap 8 ton/hari," terang Abdullah.
BACA JUGA:Sudah Lama Buronan Aji Seri Masih Diburu
Disinggung terkait penyebab adanya pengurangan pendistribusian BBM jenis Solar ini, Abdullah mengaku masih belum mengetahuinya dengan pasti. Namun Abdullah memastikan jika pengurangan pendistribusian Solar di SPBU Kelobak ini, menjadi faktor penyebab panjangnya antrean kendaraan selama ini.
"Karena banyak pengendara yang sudah terlanjur antre kemudian BBM Solar habis. Sementara jika keluar dari barisan, sudah pasti posisi mereka akan direbut oleh pengendara lain yang juga sudah lama mengantre," ungkapnya.
BACA JUGA:Banjir Benteng Batalkan Pemotongan Pohon di Liku 9
Dari hasil koordinasi yang mereka lakukan, Abdullah mengatakan jika saat ini kedua SPBU penyedia BBM jenis Solar ini sudah menerapkan batasan jumlah pembelian. Yakni 10 liter untuk BBM Pertalite kendaraan roda 2 dan maksimal 25 liter untuk kendaraan roda 4. Sedangkan untuk BBM jenis Solar maksimal 30 liter untuk kenidaraan roda 4 dan truk maksimal 50 liter.