RK ONLINE - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu hingga saat ini terus memaksimalkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak berkuku belah. Langkah ini sebagai upaya menekan dan menanggulangi khusus PMK yang terus meningkat.
"PMK ini setiap harinya bertambah dan kita terus mengejar dan memaksimalkan vaksinasi," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, Jumat (12/8).
Ia menambahkan, saat ini capaian vaksinasi di wilayah Bengkulu telah mencapai angka 13.297 dosis vaksin yang telah disuntikkan dari 38.300 dosis yang dialokasikan. Jumlah ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah ternak yang ada di wilayah Bengkulu sebanyak 389.029 ternak mulai dari sapi, kerbau, kambing maupun babi.
"Vaksinasi saat ini baru 13.297 dosis yang disuntikkan, dan masih sangat jauh dari jumlah ternak. Namun tim dan pihak terkait akan terus memaksimalkan dan mengejar vaksinasi," ujar Syarkawi.
Sementara itu, walaupun perkembangan kasus PMK saat ini telah berada pada level darurat, dampak langsung wabah yang mempengaruhi perekonomian belum ada. Hanya saja dampak wabah PMK terlihat dan dirasakan bagi para peternak.
"Kita belum mendapatkan laporan dampak langsung PMK hingga saat ini," singkat Syarkawi.
Untuk perkembangan kasus PMK di Bengkulu Disnakeswan mencacat sudah menyerang 7.406 ekor hewan. Dengan rincian 3.813 kasus hewan ternak sembuh, 16 dipotong bersyarat, 32 hewan ternak mati dan menyisahkan 3.545 ternak masih positif PMK. (gju)