RK ONLINE - Meskipun intruksi resmi dari pemerintah belum ada, saat ini aplikasi My Pertamina ternyata sudah mulai diaplikasikan di SPBU Kelobak Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Meskipun baru sebatas sosialisasi dan perkenalan semata, aplikasi yang dubuat khusus untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari pemerintah ini sudah memiliki 60 pelanggan yang sudah teregistrasi.
BACA JUGA:Relokasi Pedagang Buah Masih Abu-abu
Pengawas SPBU Kelobak, Nanang mengungkapkan jika pihaknya telah memperkenalkan aplikasi My Pertamina kepada masyarakat Kbaupaten Kepahiang dengan cara mensosialisasikan cara mendaftar dan cara mengaplikasikannya. Sejauh ini, Nanang mengungkapkan kalau SPBU Kelobak telah membukukan sedikitnya 60 pelanggannya, sebagai anggota My Pertamina.
"Kalau secara resmi belum ada keharusan untuk menggunakan aplikasi My Pertamina. Tapi kami sudah memperkenalkannya kepada masyarakat agar nantinya jika memang sudah ada ketentuan resminya, masyarakat sudah tidak kesulitan lagi dalam mengaplikasikannya," terang Nanang.
Dari total 60 pendaftar tersebut lanjut Nanang, rata-rata merupakan pelaku usaha. Nanang juga memastikan bahwa seiring waktu berjalan, jumlah peserta yang teregistrasi di dalam aplikasi My Pertamina akan selalu bertambah lantaran sudah banyak diketahui masyarakat.
"Rata - rata wiraswasta atau pelaku usaha. Jumlah ini pasti bertambah sebab sudah banyak juga yang tahu apa itu aplikasi My Pertamina," lanjutnya.
BACA JUGA:Peremajaan Pipa, PDAM dan PUPR Verifikasi Lapangan
Sementara itu, Chandra yang merupakan salah satu pelaku usaha bangunan yang juga mendaftar diri ke dalam aplikasi My Pertamina mengungkapkan jika untuk mengoperasikan usahanya, dirinya membutuhkan BBM bersubsidi. Perharinya saja Candra mengaku kendaraan yang digunakan untuk usahanya ini membutuhkan BBM sedikitnya 15 liter.
"Saya setuju jika program ini diterapkan dan diberlakukan. Sebab melalui aplikasi My Pertamina, penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran," singkat Chandra.