RK ONLINE - Kantor Wilayah (Kanwil) Dirjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat hingga 30 Juni 2022 penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Usaha Ultra Mikro (UMi) di Bengkulu mengalami peningkatan hingga 37,9 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Bahkan penyaluran UMi telah lebih dari 100 persen yang berada di angka Rp 36,35 miliar. Dengan meningkatnya penyaluran tersebut menjadi bukti ekonomi di Bengkulu berkembang baik.
"Hal ini juga menunjukan indikator ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah, red) yang ada di wilayah ini bangkit dan semakin berkembang," kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Syarwan, SE, M.Si.
Hingga saat ini untuk penyaluran KUR di Bengkulu telah menyasar 43.779 debitur dengan total penyaluran Rp 2,31 triliun. Penyaluran tertinggi ada pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan angka realisasi mencapai Rp 1,31 triliun.
"Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan penyaluran tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,67 triliun saja," ungkap Syarwan.
Sedangkan untuk penyaluran UMi di wilayah Bengkulu saat ini telah mencapai Rp 36,35 miliar untuk 7,521 debitur. Jumlah ini sudah melebih total penyaluran UMi pada 2021 yang hanya mencapai Rp 5,08 miliar. Dengan meningkatnya serapan KUR dan UMi di Provinsi Bengkulu yang meningkat menunjukan literasi keuangan pelaku UMKM baik dan berkembang. Namun hingga saat ini masih banyak pelaku usaha yang belum memanfaatkan pembiayaan KUR dan UMi.
"Masih rendah. Padahal jika para pelaku UMKM memanfaatkan pembiayaan ini sangat diuntungkan karena mudah dan bunga pinjaman yang diberikan kecil," pungkas Syarwan. (gju)