RK ONLINE - Berdasarkan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pada bulan Maret 2022 lalu, tercatat ada peningkatan penduduk miskin sebesar 5,4 ribu orang dari tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK) di Provinsi Bengkulu mencapai 297,23 ribu orang.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu naik 0,19 persen yakni pada September 2021 yang sebesar 291,79 ribu orang atau 14,43 persen menjadi 297,23 ribu orang atau 14,62 persen.
"Penduduk miskin bertambah 5,4 ribu orang. Peningkatan jumlah penduduk miskin itu merupakan hasil perbandingan antara data di bulan Maret 2022 dengan data per September 2021. Sementara jika perbandingannya menggunakan data Maret 2021, maka persentase kemiskinan Bengkulu turun 0,60 persen dari tahun sebelumnya," kata Win Rizal.
Win Rizal menyebutkan, bertambahnya jumlah penduduk miskin di Bengkulu dipengaruhi oleh tingginya angka inflasi di wilayah Bengkulu yang disebabkan adanya peningkatan harga sejumlah komoditas, terutama beberapa jenis makanan, beras dan rokok kretek filter serta non makanan seperti perumahan dan bensin.
"Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Dimana sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 73,70 persen. Sedangkan komoditi non makanan hanya menyumbang sebesar 26,30 persen," jelas Win Rizal.
Lebih lanjut, dalam data yang lebih merinci, selama periode September 2021-Maret 2022, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik menjadi 14,88 persen pada Maret 2022 dari 14,73 persen pada bulan September 2021 sebesar. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2021 sebesar 14,28 persen naik menjadi 14,49 persen pada Maret 2022.
Sementara itu, indeks kedalaman kemiskinan Bengkulu sendiri turun 0,14 poin dari 2,57 pada Maret 2021 menjadi 2,43 pada Maret 2022. Indeks keparahan kemiskinan juga turun 0,04 poin, yakni dari 0,62 pada Maret 2021 menjadi 0,58 pada Maret 2022. Ini kabar baiknya.
Sementara dari tingkat ketimpangan atau gini rasio, Bengkulu mencatat angka 0,315. Angka ini turun 0,011 poin dibanding Maret 2021 yang ada di angka 0,326. Angka gini rasio Maret 2022 juga turun 0,006 poin dibanding September 2021 yang mencapai 0,321 poin.
"Kami menemukan adanya perubahan pendapatan per kapita lebih rendah dibandingkan kenaikan garis kemiskinan. Serta pengeluaran perkapita penduduk Bengkulu cenderung berkurang, ini menjadi indikasi peningkatan angka kemiskinan," singkatnya. (gju)