RK ONLINE - Beberapa kabupaten dan kota di wilayah Bengkulu terdampak bencana banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang lebat dengan intensitas tinggi sejak 29-30 Juni 2022 lalu. Setidaknya dalam bencana ini ada ratusan keluarga dan rumah yang terdampak, bahkan pohon tumbang di kota Bengkulu dan Kepahiang menimbukan korban jiwa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu menyampaikan, hujan dengan intensitas lebat disebabkan adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MGO) yang berlangsung secara regional tepatnya di wilayah Samudera Hindia menuju Samudera Fasifik.
"Adanya kelembaban udara yang basah dari lapisan bawah hingga atas dan juga labilitas udara yang cukup kuat pada atmosfer di wilayah Bengkulu menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan," kata Prakirawan cuaca BMKG Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu.
Fenomena MGO diprediksi akan terjadi hingga Minggu (3/7) dan menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga berat yang dapat terjadi pada pagi, sore hingga malam hari disertai angin. Seperti di wilayah Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Selain itu, adanya pertemuan angin (konversi) dan belokan angin di wilayah Bengkulu juga berimbas terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang.
"Kawasan pesisir Bengkulu akan terdampak signifikan oleh fenomena ini yang menyebabkan gelombang laut yang tinggi, oleh karena hal ini, sehingga perlu waspada bagi masyarakat pesisir maupun nelayan, " singkat Winda. (gju)