RK ONLINE - Usulan bantuan pembangunan infrastruktur sekolah yang diusulkan oleh Kemenag Kabupaten Kepahiang, tidak sepenuhnya diakomodir Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu. Buktinya dari sekian banyak sekolah yang diusulkan, permohonan bantuan pembangunan infrastruktur sekolah 2022 hanya didapatkan oleh MIN 1 Kepahiang.
Kakan Kemenag Kabupaten Kepahiang, H. Lukman, S.Ag M.Hi melalui Kasi Pinmad, Rusiati, S.Ag menjelaskan, anggaran pembangunan ruang kegiatan belajar dan sarana prasarana infratruktur sekolah tersebut bersumber dari Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.
"Sejumlah sekolah setiap tahunnya diusulkan untuk mendapatkan bantuan pembangunan sarana prasarana infrastruktur sekolah madrasah, tapi tahun ini hanya satu sekolah yang anggarannya dialokasikan Kanwil. Yaitu MIN 1 Kepahiang yang berlokasi di Desa Nanti Agung," katanya.
Sementara rencana pembangunan Madrasah Terpadu yang lahannya sudah tersedia dari hibah Pemkab Kepahiang, sampai saat ini belum direalisasikan pembangunannya. Mengenai hal ini, lanjut Rusiati, masih tahap usulan. Terlebih saat ini masih menunggu status penegerian madrasah yang nantinya ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK).
"Iya lahannya memang sudah tersedia, tapi kita masih menunggu penegerian madrasah, baru diusulkan pembangunannya," jelas Rusiati.
Menurut Rusiati, pengembangan sekolah madrasah memang memerlukan tahapan yang cukup panjang dari segi administrasi dan kesiapan, disamping lahan maupun sarana dan prasarana infrastruktur. Namun, pihaknya bersyukur pengembangan sekolah madrasah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat. Diketahui, saat ini sekolah madrasah terpadu sudah memiliki sedikitnya 4 kelas peserta didik dalam ruang kegiatan belajar yang administrasi pendidikannya masih bergabung pada MIN 1 Kepahiang.
"Mudah-mudahan tahun ini SK penegeriannya keluar, karena dari pusat sudah langsung monitoring ke Kepahiang dan meninjau lokasi lahan, ini merupakan salah satu tahapan," tutup Rusiati.
Pewarta : Reka Fitriani/Krn