RK ONLINE - Permasalahan minyak goreng (migor) hingga saat rupanya masih terjadi. Pasalnya, saat terjadi kelangkaan berkepanjangan pemerintah telah mengambil kebijakan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) migor kemasan dan dikembalikan ke harga pasaran, dan mensubsidi migor curah untuk masyarakat. Namun hingga saat ini, keberadaan migor curah justru sulit ditemukan di pasar-pasar. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Bengkulu sendiri mengaku belum bisa mendatangkan migor curah untuk masyarakat Bengkulu lantaran belum mendapatkan perusahaan yang bisa bekerjasama menjadi pemasok. Gubernur Bengkulu, Dr. H Rohidin Mersyah, M.MA mengatakan jika Pemprov sudah 2 kali bersurat ke pihak suplier dan distributor untuk memastikan ketersediaan kouta migor curah untuk Bengkulu. "Hanya ada 4 perusahaan yang menguasai, kita minta agar segera di realisasikan, apalagi ini menjelang bulan puasa, mudah mudah-mudahan minyak curah terealisasi secepatnya," katanya, Selasa (29/3). Lebih lanjut, Rohidin memaparkan perlu adanya industri pengolahan yang dapat mensuplai kebutuhan minyak masyarakat. "Kita tetap memastikan ada industri pengolahan. Sebenarnya sudah ada di kabupaten Seluma dan sudah dipastikan berjalan bulan Juni mendatang, tapi karena stagnasi kerjasama oleh pihak penyedia serta adanya isolasi karena masalah pandemi Covid-19 pengelolaan jadi terhenti. Mudah-mudahan bisa di jalankan secepatnya, " tukasnya. Pewarta : Gatot Julian/Krn
Migor Curah Langka
Rabu 30-03-2022,08:10 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :