RK ONLINE - Pasukan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan, hal ini menyebabkan antrean kendaraan di sebagian besar SPBU yang ada di Bengkulu. Direktur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Bengkulu Kombes Pol Sumardji mengatakan, dengan adanya antrean pengisian BBM jenis bio solar tersebut menimbulkan kemacetan serta mengganggu arus lalu lintas yang ada disepanjang SPBU. Sehingga perlu ada langkah-langkah dan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. "Terkait antrean yang ada, nanti akan ada tindakan yang dilakukan, agar situasi di SPBU tidak mengganggu aktivitas arus lalu lintas," kata Kombes Pol Sumardji usai menggelar rapat tentang dampak adanya pengurangan kouta Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar bersama Pemprov Bengkulu dan instansi terkait, Jumat (18/3). Salah satu tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi kendaraan yang antre dapat dilakukan dengan melakukan pengaturan jam operasional SPBU yang menjual bio solar atau dengan menerapkan kebijakan tepat sasaran pengguna. "Kekurangan alokasi BBM ini hanya untuk bio solar. BBM jenis ini banyak digunakan kendaraan roda 6 kebawah, sehingga untuk menerapkan kebijakan nantinya harus tetap sasaran. Yang pasti dalam waktu 1 hingga 2 hari kedepan akan kita lakukan tindakan untuk mengatasi antrean ini," pungkas Kombes Pol. Sumardji. Diketahui, pada tahun 2021 kuota bio solar untuk Bengkulu sebanyak kurang lebih 14,9 ribu kilo. Dan saat ini kuota BBM jenis bio solar untuk Provinsi Bengkulu mengalami kekurangan sebanyak 15 persen. Pewarta : Gatot Julian/Krn
Polda Akan Ambil Tindakan Dampak Pengurangan Solar
Sabtu 19-03-2022,08:01 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :