RK ONLINE - Kelangkaan minyak goreng (migor) yang saat ini terjadi secara nasional termasuk di Provinsi Bengkulu perlu disikapi pemerintah secara bijak dan tidak menimbulkan permasalahan lainnya. Hal ini seperti yang disampaikan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Srie Rezeki, SH. "Pemerintah terutama pemerintah pusat harus memperhatikan kondisi dimana adanya kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) juga mempengaruhi bahan baku membuat minyak kelapa sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng. Namun kebijakan saat ini pemerintah malah membuat kebijakan satu harga, yang tentunya akan mempengaruhi jumlah produksi pabrik," paparnya. Ia menambahkan, dengan kondisi ini tentunya para produsen minyak goreng akan menurunkan produksi karena naiknya harga bahan baku Migor. Karena tentunya para produsen tidak mau mengalami kerugian. "Untuk itu, pemerintah harus bersikap bijak dan mengkaji secara seksama dari segi hukum ekonomi, sehingga permasalahan ini dapat diatasi. Kita sudah sangat kasihan melihat kondisi masyarakat saat ini," ungkap Srie. Menurutnya, tidak ada salahnya jika pemerintah duduk bersama dengan para produsen membahas apa saja kendala yang menyebabkan kelangkaan. "Pemerintah di tingkat pusat harus berunding dengan produsen minyak gotong. Tanyakan apa kendala yang ada, kenapa menurunkan produksi hingga terjadi kelangkaan. Sehingga dari pertemuan kedua belah pihak pasti ada solusinya," demikian Srie. Pewarta : Gatot Julian/Krn
Pemerintah Diminta Atasi Kelangkaan Migor
Senin 14-03-2022,04:04 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :