DPRD Gagas Raperda Retribusi Toke Kopi

Rabu 23-02-2022,04:27 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), toke kopi yang ada di Kabupaten Kepahiang diwacanakan untuk dijadikan sasaran dalam penarikan retribusi. Sebagai dasarnya, DPRD Kabupaten Kepahiang berinisiatif akan mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) dalam merealisasikan wacana tersebut. Hal tersebut langsung disampaikan oleh Ketua DPRD Kepahiang, Windra Purnawan, SP. Menurutnya hampir 80 persen masyarakat Kabupaten Kepahiang merupakan petani kopi. Artinya perputaran kopi di Kabupaten Kepahiang sangatlah besar. Sehingga toke kopi yang terbilang besar di Kabupaten Kepahiang bisa menyumbangkan PAD bagi daerah. "Seharusnya memang itu wajib dilakukan, karena perputaran kopi di Kepahiang sangatlah besar karena 80 persen masyarakatnya adalah petani kopi," kata Windra. Menurut Windra, retribusi yang ditarik untuk menghasilkan PAD tidaklah mungkin diambil dari petani kopi. Dengan harga kopi yang masih murah maka retribusi bisa diambil dari penyalur atau toke dengan skala besar. Seharusnya ini sudah dilakukan sejak dulu untuk meningkatkan PAD Kabupaten Kepahiang. "Kita akan dorong untuk pembentukan Raperda inisiatif DPRD, sehingga nantinya restribusi kopi bisa menjadi PAD Kabupaten Kepahiang. Melalui PAD yang ditarik itulah nantinya, Kepahiang bisa melakukan pembangunan yang lain ke depannya,"sampai Windra. Ketika banyak sektor yang dimanfaatkan untuk penarikan retribusi dan itu sudah ada payung hukumnya, maka ke depan PAD Kabupaten Kepahiang akan meningkat. Perlu diketahui untuk sekarang PAD Kabupaten Kepahiang baru kisaran Rp 31 miliar setiap tahunnya, ketika banyak sektor yang dibuka untuk peluang PAD, diyakini ke depan PAD Kepahiang akan meningkat. "Apa saja yang bisa menjadi sektor PAD dan tidak merugikan masyarakat, maka akan kita dorong untuk pembentukan payung hukumnya. Salah satunya kita akan dorong untuk pembentukan Perda inisiatif DPRD Kepahiang berkaitan dengan penarikan retribusi untuk toke kopi yang terbilang besar di Kepahiang," demikian Windra.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Tags :
Kategori :

Terkait