RK ONLINE - Kondisi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Provinsi Bengkulu menuai berbagai ancaman. Seperti flora fauna yang dilindungi kerap menjadi incaran para pemburu liar, bahkan hutan lindung juga menjadi pembalakan secara ilegal. Hal itu menjadi keprihatian tersendiri, karena berbagai ancaman bencana menjadi silih berganti. Beberapa waktu lalu, bencana banjir menghantam Kabupaten Mukomuko. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hj. Riri Damayanti John Latief mengaku kawatir keberlangsungan hidup anak cucu di masa yang akan datang. "Saya kawatir anak cucu kita terpuruk karena bencana silih berganti akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab yang dilakukan saat ini. Mungkin juga, di masa yang akan datang anak cucu kita tak bisa melihat flora fauna yang hampir punah," ungkap Riri, Senin (27/9). Srikandi Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini mendesak pemerintah untuk segera membuat regulasi khusus dalam menanggulingnya. "Mengajak keterlibatan masyarakat juga sangat diperlukan. Masyarakat adalah sumber kesuksesan dalam menjaga sumber daya alam hayati dan ekosistem. Karena mereka bersentuhan langsung dengan alam," paparnya. Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menjelaskan, penetapan batas kawasan hutan lindung maupun hutan konservasi masih menjadi polemik di daerah. Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini berharap pemerintah dapat memberikan pendidikan khusus kepada masyarakat untuk tumbuh paham menjaga Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. "Kelestarian hayati dan ekosistem memiliki hubungan timbal balik terhadap kehidupan masyarakat. Selain bermanfaat di masa yang akan datang, juga dapat memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat, seperti pembangunan ekowisata, yang saat ini masih menjadi incaran wisatawan," jelas Riri. Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini juga menjelaskan, melibatkan seluruh komponen masyarakat dengan baik dapat menjadi garda depan dalam menjaga Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem secara berkelanjutan dari generasi ke generasi. "Peran pemerintah daerah sangat diperlukan, terutama dalam menumbuh cinta alam dari generasi ke generasi," tutupnya. (**)
Rancang Regulasi Khusus SDA Hayati dan Ekosistem, Senator Ngaku Khawatir Anak Cucu Bakal Terpuruk
Selasa 28-09-2021,02:29 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :