Jarak ke RSUD Kepahiang Jauh, Warga BTB Minta Puskesmas Jadi Rawat Inap

Kamis 01-04-2021,04:48 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Masyarakat Desa Batu Bandung (BTB) Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu meminta supaya Puskesmas Batu Bandung bisa dijadikan Puskesmas rawat inap. Sehingga masyarakat setempat bisa terlayani tanpa harus langsung dirujuk ke RSUD Kepahiang. Lantaran jarak tempuh dari daerah setempat ke RSUD Kepahiang sangat jauh sehingga harus mengeluarkan biaya lebih besar. Rabu (31/03/2021), Kades Batu Bandung, Hartawan, SH menyampaikan, persoalan yang ditemukan saat ini adalah masyarakat yang akan melakukan pengobatan tidak bisa seluruhnya terlayani di Puskesmas Batu Bandung dan lebih banyak diberikan rujukan ke RSUD Kepahiang. "Saya lihat dari segi gedungnya, sudah layak untuk jadi rawat inap. Kasihan masyarakat, mereka berobat sudah mengeluarkan biaya. Ditambah harus mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos ketika dirujuk ke RSUD Kepahiang," kata Hartawan. Ketika Puskesmas telah menjadi rawat inap, lanjut Hartawan, masyarakat setempat yang akan melakukan pengobatan tidak harus diberikan rujukan sebab sudah bisa dilayani lebih maksimal dibandingkan sebelum jadi Puskesmas rawat inap. "Informasi yang saya dapatkan, Puskesmas sudah layak menjadi rawat inap. Kalau memang sudah layak, ya jangan ditahan - tahan lagi. Karena pengobatan sangatlah dibutuhkan masyarakat BTB," pungkas Hartawan. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Kepahiang, Tajri Fauzan, SKM, M.Si mengungkapkan, untuk tahun 2021 pihaknya belum bisa memastikan apakah akan dilakukan penambahan Puskesmas rawat inap di Kabupaten Kepahiang atau tidak. Menurut Tajri, pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya sehingga kegiatan (Peningkatan Puskesmas, red) belum bisa dilakukan. "Total 14 Puskesmas di Kabupaten Kepahiang, baru dua Puskesmas saja yang sudah mampu jadi rawat inap. Yakni Puskesmas Ujan Mas dan Puskesmas Keban Agung, selebihnya belum," kata Tajri. Untuk menetapkan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap, sambung Tajri, bukan perkara mudah. Karena selain membutuhkan anggaran juga diperlukan kesiapan tenaga medisnya. Ketika sudah ditetapkan rawat inap, Puskesmas harus berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). "Ketika menjadi rapat inap, seluruh peralatan harus lengkap. Sehingga masyarakat bisa terlayani secara maksimal. Selain itu, Puskesmas rawat inap itu juga harus menjadi BLUD karena harus menghidupi Puskesmas itu sendiri," demikian Tajri. Pewarta : Efran Antoni

Tags :
Kategori :

Terkait