Keindahan Air Terjun Donok Yang Tersumbunyi di Desa Batu Ampar

RK ONLINE - Air Terjun Donok namanya, menjadi objek wisata yang sejauh ini masig tersembunyi akan keindahannya. Terletak di Desa Batu Ampar Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, air terjun ini memiliki ketinggian lebih kurang 20 meter. Tidak hanya disuguhkan dengan suara air yang begitu kencang dari ketinggian, sejauh mata kita memandang tampak dengan jelas kalau air terjun ini juga memiliki goa -goa kecil. Air yang mengalir berasal dari TWA Bukit Hitam dan Bukit Kaba yang membuat objek wisata ini semakin menarik untuk dikunjungi. Sabtu (23/01/2021), wartawati Radarkepahiang.Id bersama Kepala Desa Batu Ampar Harwan Iskandar mendatangi lokasi wisata air terjun menyusuri jalan di perkebunan tanaman kopi yang masih menghijau dan hamparan sawah dengan tanaman padi yang lumayan luas. Akses jalannya sudah bagus berupa jalan usaha tani (JUT) yang dibangun sampai ke anak sungai kecil menuju air terjun dan bisa mengendarai motor. Untuk mencapai lokasi air terjun sudah dibangun anak tangga yang semakin mempermudah mencapai air terjun. ''Tahun 2019 jalan dibangun mengggunakan Dana Desa (DD) menghabiskan anngaran lebih kurang Rp 100 juta seingat saya,'' ujar Pak Kades. Perjalanan menuju air terjun utama, kita juga akan melalui anak sungai yang lebarnya kira-kira 2 meter lebih kurang, dan tidak begitu dalam. Airnya dingin dan sejuk membuat semakin menjadi penasaran bagi pengunjung. Di pinggir sungai juga terdapat air terjun kecil yang keluar dari goa kecil dengan ketinggian sekira 15 meter. Dari anak sungai sampai menuju air terjun utama tidak terlalu jauh jaraknya. "Airnya sangat segar dan ada goa yang terbentang di belakang dan di samping air terjun dari goa itu juga akan meneteskan air yang tidak begitu deras dan ini menjadi sangat menarik bagi pengunjung," kata Harwan. Bagi pengujung yang ingin merasakan indahnya objek wisata air terjun Donok ini gratis. Setiap Sabtu dan Minggu banyak pengunjung yang datang dari berbagai daerah bahkan luar kota, mereka tampak antusis ke objek wisata air terjun ini. Pengunjung yang datang berasal dari Bengkulu, daerah tetangga sekitar Bengkulu, Jakarta dan Tanggerang. ''Sebagai Pemerintahan Desa Batu Ampar, kami sangat menginginkan untuk memberdayakan sosial budaya dan ekonomi masyarakat sekitar desa karena potensinya sangat menjanjikan, jika objek wisata ini berkembang maka ekonomi masyarakat bisa terangkat dan meningkat,'' ujar Kades. Masih menurut Kades Harwan, untuk masuk ke air terjun tidak bayar, ini tujuannya untuk memperkenalkan air terjun di desa serta memancing pengunjung untuk datang. ''Kami juga merencanakan membuat ekowisata di desa kami, supaya pengunjung dari jauh tidak sia-sia datang ke desa kami. Ekowisata bertujuan supaya Desa Batu Ampar terkenal sebagai desa objek wisata, tapi sayangnya masih jauh proyeksi tersebut. Banyak hal-hal yang belum mendukung untuk menjadi desa ekowisata. karena membutuhkan biaya yang besar untuk mendukung hal itu.''tambah Harwan. Harwan berharap rencana membesarkan objek wisata dapat terealisasi di tahun 2021 ini, tapi lagi-lagi semuanya melihat kondisi pandemi Covid 19 yang masih merajalela sehingga DD akan banyak disalurkan ke BLT. Jadi itu hanya proyeksi utama kami yang akan kami kembangkan lebih dalam lagi," tegas Kades Batu Ampar. Harwan juga mengimbau kepada pengunjung yang ingin melihat keindahan objek wisata air terjun Donok bisa datang dengan syarat tidak merusak alam yang ada, Kemudian menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah, khususnya sampah plastik bekas makanan. ''Mari sama- sama menjaga air terjun ini,'' pinta Harwan. Sementara itu, pengunjung objek wisata yang terlihat menikmati sekali pemandangan dan air terjun yang jernih dan segar tidak hanya berpoto-poto ria memanfaatkan keindahan air terjun, tetapi banyak yang mandi dan berenang dilokasi. ''Airnya sangat sejuk dan kami sering bersama teman- teman sekelas datang ke sini pas libur hari Sabtu untuk mandi dan poto-poto, lokasinya bagus banget ," ujar salah seorang pengunjung, Rini yang merupakan pelajar. Pewarta : Romauli Editor     : Candra Hadinata