RK ONLINE - Tidak semua orang bisa menikmati masa tua bersantai dan berkumpul bersama keluarga. Ketidak beruntungan ini dialami Syukur yang kini sudah berusia 70 tahun. Hidup hanya berdua bersama istrinya di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Syukur hampir setiap harinys harus keliling jualan balon terbang (Balon Helium). Karena Syukus bersama istrinya hanya menggantungkan hidup dari hasil penjualan balon terbang. "Saya cuma berdua dengan istri di rumah. Anak - anak sudah merantau semua, belum pulang - pulang," lirih Syukur, Rabu (18/11/2020). Diceritakan Syukur, ia berangkat dari rumah berjalan kaki mejual balon terbangnya sekitar pukul 06.00 WIB dan pulang kisaran pukul 18.00 WIB atau menjelang magrib. "Tidak menentu, dalam sehari bisa dapat Rp 15 ribu. Kalau makan, saya sering dikasih sama orang di warung - warung. Uang Rp 15 ribu saya bawa pulang, diberikan ke istri saya untuk makan dan biaya hidup kami," sampai Syukur. Kepada Radarkepahiang.Id, Syukur mengaku sudah berjualan balon terbang sejak 10 tahun terakhir. Dengan keterbatasan pendengaran, Ia berkeliling berjualan balon hampir setiap harinya. "Saya lelah, tapi saya dan istri saya butuh makan. Makanya setiap hari walaupun usia saya tidak muda lagi, saya harus tetap berjualan. Meskipun hasilnya hanya Rp 15 ribu saja. Uang sebanyak itu sangat berarti bagi saya dan istri saya," singkat Syukur. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Syukur : Saya Lelah, Tapi Saya dan Istri Saya Butuh Makan
Rabu 18-11-2020,13:08 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :