RK ONLINE - Yayasan Pondok Pesantrean (Ponpes) Tahfidz Qur'an Ar-Rahman yang dibangun 2019 lalu di Desa Pematang Donok Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang, tidak menerapkan belajar secara daring dan tetap menerapkan belajar tatap muka. Ustadz Agus Tri Wahyono selaku tenaga pengajar mengatakan, kapasitas santri yang tidak terlalu banyak dan mondok di pesantren membuat sistem belajar dinilai tidak perlu daring. "Insya Allah kami tidak khawatir pada pandemi ini, bukan berarti kehilangan kewaspadaan. Santri kami seluruhnya sudah mondok di sini sejak sebelum ada pandemi. Jadi tidak kontak langsung dengan masyarakat di luar," kata Agus, Jum'at (13/11/2020). Diterangkan, santri di Ponpes Tahfidz Qur'an Ar-Rahman berjumlah 65 orang putra dan putri. Santri MTS sebanyak 27 orang dan santri SD berjumlah 38 orang. Untuk tenaga pengajar, pesantren Tahfidz Qur'an Ar-Rahman memiliki ustazd dan ustadzah berjumlah 11 orang. "Jumlah santri kita masih sedikit, karena kami pesantren baru di Kepahiang. Ini saja masih mengurus perizinannya," sambungnya. Seluruh santri menghabiskan waktu kegiatan belajar kurang lebih 15 jam sehari. Dimulai dari pukul 04.00 WIB subuh hingga berakhir hingga pukul 20.00 WIB. "Pagi mereka bangun sholat subuh berjamaah, lalu belajar seperti biasa. Di sore harinya mereka beristirahat dan kembali beraktivitas pada malam hari habis Isya untuk mengaji," tambahnya. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Kurang Dari 100 Santri, Ponpes Tahfidz Qur’an Ar-Rahman Tidak Daring
Jumat 13-11-2020,08:54 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :