Sebut Komisioner Beri Statmen Provokatif, Pendukung Agusrin Datangi Kantor KPU Provinsi

RK ONLINE - Puluhan pendukung dan loyalis Bakal Calon Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin, mendatangi sekretariat KPU Provinsi Bengkulu, Senin (15/09/2020) petang. Tujuan mereka meminta KPU tak lagi mengeluarkan statmen bernada provokatif, jelang penetapan bakal calon gubernur Bengkulu. Lebih-lebih, sasaran statmen bernada provokatif yang dialamatkan pada Bacalon. Salah seorang Loyalis Agusrin, David Suardi meminta KPU Provinsi Bengkulu supaya tidak menyampaikan statmen provokatif lagi. "KPU Provinsi Bengkulu belum menetapkan calon gubernur dan wakil gubernur. Kedatangan kami untuk menemui komisioner KPU, terkait statmen salah seorang komisioner yang menerangkan terkait penetapan calon. Kami merasa statmen itu tidak pas, seolah-olah menghakimi pak Agusrin. Sekarang ini kan tahapan masih berlangsung dan penetapan calon, baru dilakukan 23 September nanti," papar David. Selaku pendukung Agusrin, pihaknya resah atas statmen salah seorang komisioner KPU Provinsi yang menyebutkan untuk penetapan kandidat Bakal Cagub Agusrin, KPU tetap berpedoman pada PKPU dan instruksi KPU RI. "Komisioner KPU jangan membuat resah kami pendukung dan loyalis pak Agusrin. Sebab banyak pendukung pak Agusrin yang merasa sedih dan kecewa atas pernyataan itu," terangnya. Mereka meminta komisioner KPU, dapat mengeluarkan statmen menyejukkan dan tidak menyulut emosi pendukung, "Silahkan komisioner lakukan tugasnya, sesuai dengan aturan dan regulasi sesuai tahapan. Selama ini, baik paslon sendiri maupun tim, loyalis serta relawan, tidak pernah menyampaikan isu-isu negatif terhadap kandidat paslon lainnya," ujar David. Dari pertemuan langsung dengan Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra, disampaikan KPU tetap bekerja dan sesuai dengan regulasi dan aturan berlaku. "Ke depan kami akan mengawal setiap proses pencalonan pak Agusrin, kami yakin beliau bisa ditetapkan menjadi calon," singkat David. Hingga Senin petang, pihak KPU Provinsi Bengkulu belum bisa ditemui awak media dengan alasan sedang melaksanakan rapat bersama para komisioner. Pewarta : Febri Yulian  Editor     : Candra Hadinata