Klaim Stok BBM Aman, Pihak SPBU di Kepahiang Minta Masyarakat Stop Panic Buying

Radarkepahiang.id - Terjadinya kelangkaan bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBU di Kabupaten Kepahiang sejak beberapa hari terakhir dipastikan bukan karena terhambatnya pasikan dari PT. Pertamina (Persero). Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kelobak, Kabupaten Kepahiang mengklaim adanya panic buting di masyarakat yang menyebabkan stok BBM bersubsidi menjadi cepat habis.

BACA JUGA:Pasti Legal dan Aman! Ini 6 Aplikasi Penghasil Uang untuk Panen Cuan Mudah di November 2025

BACA JUGA:Tembus 85 Juta Views, Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Bawa Semangat UMKM Indonesia Secara Luas

Panic buying merupakan perilaku membeli kebutuhan secara berlebihan akibat kekhawatiran atas sesuatu hal. Kekhawatiran masyarakat atas langkanya pasokan BBM diduga membuat pembelian BBM diatas kebutuhan normalnya.

BACA JUGA:13 Desa di Kepahiang Blankspot, PMD Susul Program ke Pusat

BACA JUGA:Anggaran Belum Siap, PPPK Kepahiang Dipastikan Dilantik per 2026!

Kepala Shif Pengawas Lapangan Harian SPBU Kelobak Muhammad Martono menjelaskan, panic buying yang terjadi saat ini dimasyarakat mengakibatkan stok BBM di SPBU cepat habis.

 

"Kami memastikan stok ketersediaan BBM terutama pertalite dan solar bersubsidi dalam kondisi aman dan cukup, setiap hari disuplay," ujar Martono.

BACA JUGA:Di SPBU Kosong, Harga BBM Eceran di Kepahiang Meledak Hingga Segini!

BACA JUGA:Antrean Kendaraan Masih Panjang, SPBU di Kepahiang Lakukan Pembatasan Pembelian BBM

Martono mengatakan, setiap harinya pasokan BBM Pertalite yang didistribusikan ke SPBU Kelobak Kabupaten Kepahiang sebanyak 8 ton perharinya, sementara BBM Biosolar 24 ton. Pihaknya akan melakukan optimalisasi dengan melakukan pembatasan pembelian sesuai dengan ketentuan Pergub Bengkulu.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Siap Hadapi Gugatan ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama yang Dipecat!

BACA JUGA:Resmi Dipecat, ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama Ajukan Gugatan

Sumber: